Tugas Pengantar Ilmu Antropologi
Nama :
Petra Lugas N
Nim :
D1112012
PROGRAM NON REG
ILMU ADMINISTRASI NEGARA
FAKULTAS ILMU
SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS
SEBELAS MARET
SURAKARTA
2012
2012
SOAL
1. Apa yang anda ketahui tentang masyarakat ? Bagaimana dengan masyarakat mayoritas dan masyarakat minoritas ? Jelaskan perbedaannya dan berikan contoh secukupnya !
- Bagaimana munculnya kearifan lokal ? Apa bedanya dengan kebudayaan ? Apa fungsi masing-masing dalam kehidupan masyarakat ? Beri contoh dan penjelasan secukupnya !
- Apa yang anda ketahui tentang stratifikasi sosial ? Siapa sja tokoh yang menjelaskan tentang stratifikasi sosial ?
JAWAB
1.
Menurut Koentjaraningrat dalam Pengantar Ilmu
Antropologi 2009:118
“Masyarakat adalah kesatuan hidup manusia yang
berinteraksi menurut suatu sistem adat-istiadat tertentu yang bersifat kontinu
dan yang terikat oleh suatu rasa identitas bersama“.
Sedangkan menurut Kamus Umum Bahasa
Indonesia, 2007:751 masyarakat adalah pergaulan hidup manusia( sehimpunan orang
yang hidup bersama di suatu temapat dengan ikatan-ikatan aturan yang tentu.
Menurut Harsojo (1984:126) masyarakat
adalah setiap kelompok manusia yang telah cukup lama hidup dan bekerjasama
sehingga mereka dapat mengorganisasikan dirinya dan berfikir tentang dirinya
sebagai satu kesatuan sosial dengan batas tertentu.
Menurut Novanifqiawansyah, 2010 berikut ini adalah pengertian dan definisi tentang masyarakat menurut beberapa ahli :
1.
Menurut Emile Durkheim : suatu kenyataan obyektif individu-individu yang merupakan anggota-anggotanya.
2.
Menurut Karl Mark : suatu struktur yang menderita ketegangan organisasi ataupun perkembangan karena adanya pertentangan antara kelompok-kelompok yang terpecah-pecah secara ekonomis.
3.
Menurut
J. Herskovits : kelompok individu yang diorganisasikan dan mengikuti suatu cara
hidup tertentu.
4.
Menurut
J. L. Gillin dan J. P. Gillin : kelompok yang tersebut dengan perasaan
persatuan yang sama
5.
Menurut
Max Weber : suatu struktur atau aksi yang pada pokoknya ditentukan oleh harapan
dan nilai yang dominan pada warganya.
6.
Menurut
Selo Sumardjan : orang-orang yang hidup bersama dan menghasilkan kebudayaan.
7.
Menurut
Paul B. Horton : sekumpulan manusia yang secara relatif mandiri, yang hidup
bersama-sama cukup lama, yang mendiami suatu wilayah tertentu, memiliki
kebudayaan yang sama dan melakukan sebagaian besar kegiatan dalam kelompok itu.
Jadi
masyarakat adalah sekelompok manusia dengan ketentuan tertentu yang hidup
bersama saling berinteraksi dan terkait yang memiliki aturan dan norma yang
mengikat di suatu wilayah tertentu yang luas dengan waktu yang lama.
Contoh : Masyarakat Solo (sekelompok orang yang
tinggal di wilayah Solo)
Masyarakat
Yogyakarta, Masyarakat Garut
Kamanto Sunarto dalam Pengatar
Sosiologi 2004:141
“Kinloch
berpendapat bahwa kelompok orang yang disebut sebagai mayoritas adalah
orang-orang yang memiliki kekuasaan, menganggap dirinya normal dan memilik
derajat lebih tinggi. Sedangkan kelmpok lain yang dianggap sebagai kelompok
minoritas adalah mereka yang tidak memiliki kekuasaan, dianggap lebih rendah
karena memiliki ciri tertentu: cacad secara fisik ataupun mental sehingga
mereka mengalami eksploitasi dan diskriminasi”.
Sedangkan menurut Kalijernih, 2010:10
masyarakat minoritas adalah kelompok yang terdiri dari orang-orang yang
memiliki kesamaan identitas kultural dan historikal (sejarah).
Jadi
masyarakat mayoritas adalah sekelompok manusia yang memiliki kelebihan khusus
dengan kekuasaan dan wewenang dan biasanya mendominasi dengan ciri khas bangsa.
Contoh : Masyarakat
Mayoritas (Masyarakat Indonesia)
Masyarakat
minoritas adalah sekelompok
manusia yang tidak dominan dengan ciri khas bangsa
memiliki suatu kesamaan tertentu namun
ada keterbatasan dengan
jumlah yang lebih
sedikit (dengan jumlah penduduk lainnya dari negara bersangkutan).
Contoh
: Masyarakat Arab di Solo (dikatakan minoritas karena terdapat jumlah yang
terbatas di wilayah Solo hanya terdapat di Pasar Kliwon)
Perbedaan
Masyarakat mayoritas dan minoritas
Masyarakat
Mayoritas
a.
Biasanya posisi lebih mendominasi
baik jumlah dan kekuasaan
b.
Lebih diutamakan kepentingan
c.
Dominan dengan ciri khas bangsa
d.
Merasa lebih tinggi
derajadnya
Masyarakat
Minoritas
a.
Jumlahnya terbatas, relatif
lebih sedikit
b.
Posisi yang tidak dominan
c.
Kepentingannya di nomor
duakan atau terjadi diskriminasi
d.
Merasa lebih rendah
derajatnya, terpinggirkan
e.
Keanggotaannya memiliki karakteristik etnis, agama, maupun bahasa yang berbeda dengan populasi lainnya.
Contoh :
a.
Daerah Selatan Amerika, bangsa ras kulit hitam dianggap memiliki peran untuk menghormati ras kulit putih.
b.
Orang yang telah lanjut usia atau anak-anak di bawah umur dianggap tidak mempunyai kuasa dalam pengambilan keputusan.
c.
Orang kaya lebih diutamakan dari orang tidak mampu dalam pelayanan kesehatan saat berobat, karena biaya.
2.
Munculnya suatu kearifan lokal di suatu wilayah adanya
kebudayaan baik dilakukan berulang menjadi kebiasaan mencerminkan cara hidup suatu masyarakat tertentu,
serta memiliki nilai-nilai tradisi atau ciri lokalitas yang mempunyai daya-guna
untuk mewujudkan harapan atau nilai-nilai kemapanan yang juga secara universal
yang didamba-damba oleh manusia yaitu kebahagiaan dan kesejahteraan hidup dan
menimbulkan sanksi jika dilanggar dan diajarkan secara turun temurun oleh orang
tua kita kepada kita selaku anak-anaknya.
Menurut Ayatrohaedi dalam Kepribadian Budaya Bangsa 1986:18-19
mendefinisikan kearifan lokal sebagai berikut :
”Kearifan
Lokal adalah identitas/kepribadian budaya bangsa yang menyebabkan bangsa
tersebut mampu menyerap dan mengolah kebudayaan asing sesuai watak dan
kemampuan sendiri”
Sedangaka kebudayaan menurut J.Van Baal Sejarah dan Pertumbuhan Teori Antropologi Budaya 1987:18 :
”Kebudayaan adalah sebagai bentuk hidup suatu cara yang digunakan untuk
menerima lingkungan dan berperilaku di dalam masyarakat”
Jadi perbedaan kearifan
lokal dan kebudayaan yaitu kearifan lokal lebih luas daripada kebudayaan. Di
dalam kearifan lokal terdapat kebudayaan yang telah menjadi kebiasaan dan turun
temurun.
“Kearifan
lokal
berasal dari dua kata yaitu kearifan (wisdom),
dan lokal (local). Secara
umum maka local wisdom (kearifan
setempat) dapat dipahami sebagai gagasan-gagasan setempat (local) yang bersifat bijaksana, penuh
kearifan, bernilai baik, yang tertanam dan diikuti oleh anggota masyarakatnya.
Kearifan lokal terbentuk sebagai keunggulan budaya masyarakat setempat maupun
kondisi geografis dalam arti luas. Kearifan lokal merupakan produk budaya masa
lalu yang patut secara terus-menerus dijadikan pegangan hidup. Meskipun
bernilai lokal tetapi nilai yang terkandung di dalamnya dianggap sangat
universal”(
Koentjaraningrat, 1986)
Kearifan Lokal secara sederhana dapat diartikan
sebagai kebijakan setempat, dan ada juga yang mengatakan sebagai cara pikir
masyarakat setempat. (Baramuli dkk. 1996 : 38, dalam bukunya mengatakan bahwa :
“Dalam aktifitas sehari-hari masyarakat masih
tetap berpegang teguh pada tradisi yang dilandasi oleh kepercayaan-kepercayaan
baik dalam bentuk, sistem bertani, upacara-upacara, atau hari baik maupun hari
buruk, dan kegiatan lainnya yang yang semuanya berdasarkan kepada sistem
pengetahuan yang mereka miliki dan divariasi secara turun-temurun dari nenek
moyangnya”.
Fungsi kearifan lokal
sebagai cara hidup suatu masyarakat tertentu, serta memiliki nilai-nilai
tradisi atau ciri lokalitas yang mempunyai daya-guna untuk mewujudkan harapan
atau nilai-nilai kemapanan. Selain itu sebagai filter agar tidak mudah
terpengaruh adanya budaya dari luar.
Fungsi kebudayaan salah satunya dapat digunakan sebagai pengatur pola tingkah laku atau
prilaku pribadi manusia dalam bermasyarakat. ”....sebagai suatu pedoman yang memberi arah dan orientasi pada
kehidupan para masyarakat tadi”(Prof. Dr. Koentjaraningrat, 2009:153). Kebudayaan yang tua (turun temurun)
menjadi pembentuk kearifan lokal.
Contoh :
a.
Kebudayaan
penebangan pohon yang ada di daerah Marabahan, mereka menebangnya tidak
sembarang tebang saja tetapi dipilih pohon galam yang mana yang pantas untuk
ditebang. Setelah ditebang pohon galam tersebut tidak dibiarkan lahan tersebut
menjadi gundul, namun pohon-pohon tersebut ditanam kembali sehingga pohon-pohon
galam tersebut tidak musnah dan alam menjadi rusak.
Karena
dilakukan secara terus menerus dan menjadi kebiasaan turun temurun sistem
penebangan di daerah Marabahan menjadi suatu kearifan lokal.
b.
Kebudayaan
melompat batu yang ada di pulau Nias. Kebudayaan ini dilakukan oleh pemuda yang
telah beranjak dewasa menjadi pria, sebagai bukti bahwa telah dewasa. Melompat
batu tiap ada pemuda yang beranjak dewasa secara terus menerus dan menjadi
kebiasaan turun temurun yang tidak bisa tergantikan oleh karena itu menjadi
suatu kearifan lokal.
3.
Stratifikasi
sosial adalah penggolongan/pembagian masyarakat secara dengan ketentuan
tertentu pada kondisi tertentu dan dalam jangka waktu tertentu.
Dalam bukunya Pengantar Sosiologi Kamanto
Sunarto, 2004: 147-148 menerangkan bahwa
“stratifikasi
ini pada awalnya terjadi karena perbedaan kekuatan fisik yang akhirnya
memunculkan dominasi dan eksploitasi kau laki-laki terhadap perempuan”.
Pengertian Stratifikasi Sosial Menurut para tokoh :
1. Pitirim A. Sorokon
Mendefinisikan stratifikasi
sosial sebagai perbedaan penduduk atau masyarakat ke dalam kelas-kelas yang
tersusun secara bertingkat (hierarki)
2. Max Weber
Mendefinisikan
stratifikasi sosial sebagai penggolongan orang-orang yang termasuk dalam suatu
sistem sosial tertentu ke dalam lapisan-lapisan hierarki menurut dimensi
kekuasaan, privillege, dan prestise
3. Cuber
Mendefinisikan stratifikasi
sosial sebagai suatu pola yang ditetapkan di atas kategori dan hak-hak yang
berbeda
4. Ibrahim (2002)
Mendefinisikan stratifikasi
sosial merupakan proses penempatan diri di dalam suatu lapisan (subyektif)
atau menempatkan orang ke dalam lapisan (obyektif)
5. Bruce J. Cohen
Mendefinisikan stratifikasi
sosial merupakan sistem yang menempatkan seseorang sesuia dengan kualitas yang
dimiliki dan menempatkan mereka pada kelas sosial yang sesuai
6. P.J. Bouman
Mendefinisikan stratifikasi sosial
merupakan golongan manusia yang ditandai dengan suatu cara hidup dalam
kesadaran akan beberapa hak istimewa tertentu dan menurut gengsi kemasyarakatan
7. Astried S. Susanti
Mendefinisikan
stratifikasi sosial merupakan hasil kebiasaan hubungan antar manusia
secarateratur dan tersusun sehingga setiap orang, setiap saat mempunyai situasi
yang menentukan hubungannya dengan orang secara vertikal maupun mendatar dalam
masyarakat
8. Robert M. Z. Lawang
Mendefinisikan
stratifikasi sosial adalah penggolongan oraang-orang yang termasuk dalam suatu
sistam sosial tertentu kedalam lapisan-lapisan herarkis menurut dimensi
kekusaan, privillege, dan prestise
Dalam blog Amlisahmad
menuliskan pendapat
9. Selo
Soemardjan dan Soelaiman Soemardi
Selama dalam masyarakat ada
sesuatu yang dihargai, maka dengan sendirinya pelapisan sosial terjadi.
Drs.
Andreas Soeroso, M.S. dalam buku
pegangan Sosiologi 2 SMA Kelas XI(2008:11)
10. Paul B.
Horton. dan Chester L. Hunt
Mendefinisikan stratifikasi sosial
berarti sistem peringkat setatus yang berlaku dalam suatu masyarakat
11. Soerjono Soekanto
Mendefinisikan
stratifikasi sosial adalah pembedaan penduduk atau masyarakat ke dalam
kelas-kelas secara bertingkat atau sitem berlapis pada masyarakat
DAFTAR PUSTAKA
Ayatrohaedi.
1986. Kepribadian Budaya Bangsa (Local
Genius). Jakarta: Pustaka
Jaya.
Baal, J
Van. 1987. Sejarah dan Pertumbuhan Teori
Antropologi Budaya. Jilid I. Jakarta: PT Gramedia.
Koentjaraningrat,
1986. Pengantar Ilmu Antropologi. Cetakan ke-6. Jakarta: Aksara Baru.
Koentjaraningrat,
2009. Pengantar Ilmu Antropologi. Edisi Revisi. Jakarta: Rineka Cipta.
Prof.
Harsojo. 1999. Pengantar Antropologi.
Cetakan ke- 8. Jakarta: Putra Abardin.
Soekanto,
Soerjono.2006. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada.
Soeroso, Andreas Drs, M.S. 2008. Sosiologi 2 SMA Kelas XI. Bogor:Quardra.
amlisahmad.blogspot.com/p/sosiologi
diunduh 14 Desember
2012 Pkl. 10.55 WIB
http://xa.yimg.com/kq/groups/23389461/15275396/name/BAB+II..pdf diunduh 14 Desember 2012 Pkl. 10.55 WIB
novanifqiawansyah.blogspot.com/2010/05/materi-sosiologi-kelas-x-sma-bab-1. diunduh 14
Desember 2012 Pkl. 10.55 WIB