Puisi ini telah dimuat JOGLOSEMAR (LITERA) pada edisi 22 September 2013
Pusara Negeri Bersaksi
Lebih dari setengah abad sudah
negeri ini merdeka
dari pertempuran penjajah
Pusara bernisan
dengan nama yang pudar
ditemani taburan
bunga yang kering
terlihat tak
pernah kering meskipun tiada hujan
Ketika di negeri
yang dibela lalu merdeka hanya pekikan tiga kali di bulan Agustus
Mereka yang gugur tak kuasa melihat ibu pertiwi
yang dijaga dilindunginya dulu dari penjajah
Kini tertunduk, ditelanjangi petinggi negeri
Inikah merdeka sekarang, berharap bebas lepas
dan menginjak hak orang lain menyampingkan kwajiban
Pusara bernisan
tanpa nama
berhias rumput
liar
Tak kan kering
meski di musim kemarau
Mereka yang
bertaruh nyawa
serasa ingin
bangkit
menghujam bambu
runcing ke penerus negeri
Mereka ingin
bangkit
menghabisi
petinggi negeri yang hanya diam saat ibu pertiwi ini dilecehkan
Mereka yang gugur
gugur tak kuat menyaksikan ibu pertiwi terluka
tak ingin ibu
pertiwi bertahan sendiri
serasa
mengajaknya bersama berbagi satu pusara
Pusara bernisan
tanpa nama tak kan pernah kering hanya bisa jadi saksi bisu
Solo,
28 Agustus 2013
P.Lugas.N
Tidak ada komentar:
Posting Komentar