Free Catbert Cursors at www.totallyfreecursors.com
ini dunia mayaku: Kami mati di tangan petinggi negeri ini

SeLaMaT DaTanG

Semoga apa yang anda cari dan butuhkan ada di blog ini... Dan semoga membantu anda. Mohon maaf ketidaknyamanan pengunjung beberapa link tidak ditemukan. Untuk respon cepat bisa hubungi / lihat INFORMASI atau email langsung dan diusahakan tidak mendesak. :) Terimakasih kunjungan anda

DafTar LaBeL

Sabtu, 08 Juni 2013

Kami mati di tangan petinggi negeri ini

Sabtu, 08/06/2013
PT JOGLOSEMAR PRIMA MEDIA | Jalan Setia Budi No. 89 Gilingan, Banjarsari, Surakarta | Telp. 0271-717141, 0271-720496 dan 0271-741926 | Fax. 0271-741696 | website : www.joglosemar.co | email : harianjoglosemar@gmail.com

Puisi-puisi: Petra Lugas N


Minggu, 19/05/2013 09:00 WIB - 
Teori Sumpah Petinggi
Baru kemarin berjanji dengan hati bakal mengabdi
Baru kemarin bernyanyi hidup tuk ibu pertiwi
Berkata tuk kemajuan membawa perubahan
Sumpah jabatan cuma simbol kehormatan
Sekadar prosesi pengangkatan
Bicara teori dengan program tinggi
Kini apa itu semua? Tak berarti bagi kami
Lebih suka nggedayah nyebar uyah depan mata rakyat
Tak ada martabat menyiasati rakyat
Lebih gemar bicara mengondisikan diri tak berdaya
Butuh sangu, butuh waktu katanya biar tak kaku
Gemar bersikap simpati
Gemar berbagi implementasi
Tak pernah berujung solusi
Kami dikebiri
Bilang peduli beri subsidi pro rakyat
Tapi malah antipati kebijakan menjerat
Harga melambung menyulap keadaan situasi
Rakyat digantung kaku mati berdiri
Kami dipaksa bunuh diri
Dan
Kami mati di tangan petinggi negeri ini
17 April 2013

Pasal Paranoid
Empuk dan nyaman membuatnya yang duduk
Enggan beranjak dan beralih meninggalkan
Prasangka negatif selalu mengisi hati
Kepada orang di sekitarnya
Kekhawatiran menyelimuti, ketakutan menghantui
Guratan keraguan membayangi
Mulut melawan hati, sikap melawan pikir
Ditanam benih kebebasan tanpa syarat
Transparansi ditampilkan tanpa aling-aling
Berikan air tuk menyegarkan
Beri rapor terbaik selama ku duduk dari mereka sebelum aku
Kepada jelata di sana
Seiring waktu rakyat kan melayang ,terlena
Kursiku tak inginku berlalu, tak ingin berpisah
Lumpuhkan mereka yang akan bergerak kemari
Bungkam buat diam, bikin tenggelam
Tapi..... harus sopan, lebih santun
Bagikan pasal penghargaan agar tak mendekat ke ranah ku
Terbitkan ke seluruh penjuru
Lontarkan segera pasal pelindungku
Sebar pasal di segala arah
Agar kursi ini tak goyang
Agar ku tak tersentuh, tak jatuh
Tiada terenggut
Pasang pasal itu sepanjang jalan menuju
Kursi ku duduk
15 April 2013


Ranjau Demokrasi
Lari menuju keluar, kekangan di lepaskan
Ikatan dilonggarkan, jeratan dibebaskan
Dihadapkan hamparan luas tak terbatas tanpa ujung
Diberikan banyak kebijaksanaan
Kelonggaran disalahgunakan
Pemerintah yang tak mau tahu
Perlahan angkat tangan
Cari aman
Hanya ”ya” setiap persetujuan
Terjadi pembiaran tanpa perhitungan
Alih-alih mengatasnamakan kebebasan tiada pikir panjang
Yang jauh dari kebablasan berujung kemudaratan
Bertahan tak ada benteng pertahanan
Berlindung di balik demokrasi
Alih-alih mengatasnamakan keterbukaan
Yang akhirnya jauh dari telanjang
Dibilang demokrasi
Mengambing-hitamkan demokrasi
Atau sebaliknya kita terperangkap terjebak
Hanya tinggal satu langkah injakan
Menunggu satu ledakan
Layaknya ladang penuh ranjau
Yang akan terus meledak
Terus
Dan mati
Bersama demokrasi
10 April 2013

Tidak ada komentar:

Posting Komentar