Free Catbert Cursors at www.totallyfreecursors.com
ini dunia mayaku: 2016

SeLaMaT DaTanG

Semoga apa yang anda cari dan butuhkan ada di blog ini... Dan semoga membantu anda. Mohon maaf ketidaknyamanan pengunjung beberapa link tidak ditemukan. Untuk respon cepat bisa hubungi / lihat INFORMASI atau email langsung dan diusahakan tidak mendesak. :) Terimakasih kunjungan anda

DafTar LaBeL

Jumat, 26 Agustus 2016

Kontrakol

Kontrakol
Entah dari mana dan siapa yang memberikan nama permainan ini.
INi salah satu permainan tradisional yang dimainkan kelompok (banyak orang/anak). Alat dibutuhkan bola biasanya sih bola tenis yang bisa mantul dan tidak terlalu besar atau kecil. Juga “kreweng” pecahan genting.
Kreweng berjumlah sama dengan pemain atau minimal 5 hingga 7 kreweng. Permainan diawali dengan Gambreng(Hompimpa-“Hompimpa Alaihom gambreng”)
Lalu yang kalah akan jaga. Sebelumnya kreweng di tata bertingkat dalam lingkaran(bisa nggak) lalu pemain lain yang tidak jaga bergiliran menggelindingkan bola hingga kreweng yang ditata jatuh/ambruk lalu pemain lain berlari. Pemain jaga- Kami menyebutnya Jadi /Dadi/Jaga baca Jogo) mengejar pemain lain lalu harus melempar bola ke tubuh tidak boleh kepala agar bertukar yang jaga. Untung menang kreweng tadi harus ditata/dibangun dengan cara menumpuknya lagi. Maka yang terakhir terkena bola akan jaga. Permainan ini tidak mengenal gender, siapapun bisa ikut gabung main. Begitu permainannya.
Pernah lihat di tempat lain menggunakan sandal karet seperti sinema anak upin-ipin tapi di sana di bagi menjadi 2 tim jaga dan yang menata.
Masih adakah di daerahmu?
Apa namanya?


Be(n)tengan

Betengan/Bentengan
Kami menyebutnya be(n)tengan. Permainan tradisional ini sudah jarang dimainkan, permainan ini salah satu permainan kelompok yang dimainkan secara tim(2 tim). Jaman kamu SD- SMP(Jarang ya) pasti pernah main kan? Setidaknya taukan?
Pertama kita akan membentuk kelompok. Membentuk kelompok bisa dengan saling suit(pingsut-daerah kami menyebutnya) yang kalah dengan yang kalah sebaliknya. Bisa juga dengan 2 orang saja yang suit lalu memilih anggota.
Setelah itu mencari Be(n)teng- kalau jaman sekolah di halaman itu terdapat pohon besar yang berhadapan dengan jarak cukup jauh, atau dengan tiang bendera. Bahkan bisa dengan menancapkan bambu. Setelah menentukan kesepakatan be(n)teng, permainan bisa dimulai.
Permainan mulai, tim/regu berkumpul di be(n)teng. INi merupakan permainan strategi bertahan dan merebut, sebuah be(n)teng. Semua memegang beteng. Mengatur bagaimana cara salah satu bisa menyentuh atau memegang be(n)teng lawan. Maka tim akan menang.
Cara bermain, salah satu orang akan mulai berlari mendekati beteng lawan. Dilakukan untuk menggoda lawan agar keluar mengejar dan be(n)teng kosong. Di sini uniknya permainan tradisional ini, “tua(baca-tuo) aku” kita bakal sering mendengar atau mengatakan ini. Hal ini dilakukan untuk menakuti lawan. “Tua(Tuo) aku” maksudnya adalah orang yang terakhir memegang beteng untuk mengejar, jadi orang yang pertama kali keluar akan kalah dengan orang yang baru saja keluar untuk mengejar lawan. Mungkin ini diibaratkan sebuah kekuatan jika sudah keluar beberapa waktu maka kekuatan akan menipis, untuk menjadi kuat lagi/Tua harus kembali menyentuh be(n)teng lagi. Ok
Bingung ya?
*Kita pakai contoh nama dan warna cara bermain Andi, Iwan dan Budi adalah Tim Merah. Tono, Dion dan Slamet Tim Biru. Andi berlari pertama mendekati beteng Tim Biru, dikejar oleh Tono maka Andi harus berlari (di sini Tono lebih tua-lebih kuat) melihat Andi dikejar Tono, Budi membantu dengan mengejar Tono di sini Tono kalah dengan Budi(Tuo Budi). Melihat Budi mengejarnya Tono harus segera kembali ke beteng agar kembali mempunyai kekuatan. Setelah bisa kembali Tono memegang betengnya sendiri barulah Tono bisa mengejar balik Budi.
Menangkap/mematikan dengan disentuh atau dipegang. Lawan yang mengejar harus menyentuh atau memegang lawan yang dikejar agar mati/ atau ditangkap. Setelah tersentuh lawan maka harus berjajar ke depan beteng dengan jarak 3-5 langkah(sesuai kesepakatan diawal main) semakin banyak lawan maka akan berjejer dan bergandengan tangan. Mereka dapat bebas jika kawan tim mereka menyentuh mereka.
*Kita pakai contoh nama dan warna cara bermain Andi, Iwan dan Budi adalah Tim Merah. Tono, Dion dan Slamet Tim Biru. Andi berlari pertama mendekati beteng Tim Biru, dikejar oleh Tono maka Andi harus berlari (di sini Tono lebih tua-lebih kuat). Andi berhasil terpegang oleh Tono maka Andi harus berdiri dekat be(n)teng Tono Tim biru. Andi akan bebas jika Iwan atau Budi memegang/menyentuh Andi.
Jika sebelum berhasil membebaskan Andi, Budi tertangkap maka Budi harus berdiri di samping Andi.
Untuk bisa menembus be(n)teng lawan biasanya taktik yang digunakan adalah menyuruh kawan tim kita untuk menghilang-mengendap endap menuju be(n)teng tim lawan hingga tanpa disadari lawan muncul dari belakang. Hal ini strategi yang manjur biasanya akan focus menghadapi lawan dari depan.
Tertarik memainkan?

Ajak kawan mu berlari 

Semarangan

Semarangan
Semarangan pernah dengar ? Ya, mirip nama daerah tapi ini bukan nama tempat. Ini salah satu nama permainan tradisional wilayah Jawa Tengah khususnya Solo. Permainan dengan melibatkan banyak anak orang dengan peralatan bola dan gawang. Mula mula harus membuat gawang dahulu. Tahu sendiri anak dahulu kreatif apa saja bisa dibuat gawang yang penting batas kanan-kiri, batas atas adalah batas dia melompat(kebayang kalau orangnya melompatnya pendek). Gawang dibuat bisa menggunakan Atau tong sampah sekolah kamu, bisa tumpukan sandal, sepatu atau bahkan tas saat kamu pulang sekolah(pasti ini hari sabtu saat sekolah itu pulang lebih cepat daripada Jumat). 
Lalu berikutnya adalah gambreng, menentukan siapa yang akan menjadi kiper/penjaga gawang, biasanya menang menjadi kiper. Lalu yang lain menjadi pemain yang berlomba memasukkan bola ke gawang-yang ada kiper. Permainan ini bukan permainan tim meski dimainkan kelompok. Jadi setiap anak berebut bola untuk berlomba memasukkan bola ke gawang. Jika bisa mencetak gol-memasukkan bola ke gawang maka bertukar menjadi kiper begitu seterusnya.
Permainan ini membutuhkan lahan cukup luas agar bisa bebas berlari, halaman sekolah, lapangan bahkan jalan area kampung rumah kamu pasti sering dijadikan bermain.
APA NAMA DI TEMPATMU?? Masih adakah permainan ini?


Selasa, 17 Mei 2016

Teriak tanpa suara


Sistem Satu A(rah)kal



Sistem Satu Akal

Seperti biasa jalan tampak ramai, raungan deru bersaut
Klakson yang menyapa bahkan saling maki
Arahkan pacu besi-besi beroda pindah jalur rubah rute
Janjikan perubahan tonggaknya kelancaran
Terapkan satu arah sebutnya
Satu lancar dua macet seterusnya
Laju mesin menggeser jarum semakin kanan
menggertakan nyali
Jejak langkah melawan tak daya
Terseruduk tak jarang berguling di jalanan
Memarkir jauh dari muka usaha
Rezeki seberang di sampingkan
Suara tak didengar
Sistem tak lagi berkenan jawab
Tanam pita kecut pasang rambu
Bicaralah pada kebijakan nanti kalian kan biasa
Tak suka kajian akal ini
Silahkan cari jalan lain



Kota Bengawan, 21 April 2016
 

Salah dan Menang


Benar-Mengalah

Karya ini dibuat pada
13 November 2015




Disabilitas Dalam Belai Ibu Pertiwi

Kota dalam negeri ini sibuk mempercantik diri dengan pembangunan sayang melupakan kawan sodara kita yang berkebutuhan khusus

"Kota sibuk mempercantik diri
Bangun patung sana sini
Difabel bagai anak tiri
Akses dan fasilitas dikebiri"

Kutipan puisi "Mozaik Inklusi" karya P.Lugas.N


Beberapa fasilitas dan akses untuk para difabel tak jarang dilupakan atau tidak diperhatikan oleh pihak-pihak terkait atau masyarakat.

Pendidikan
Seperti kurangnya pendamping di sekolah inklusi, tidak ada soal huruf braille

Umum
Kurangnya akses disabilitas di jalan, penanda di beberapa jalan untuk tuna netra rusak atau bahkan tidak ada, adanya pemasangan barrier di city walk(Solo), beberapa tempat tidak dilengkapi jalur akses kursi roda

YBJ (Yellow Box Junction) Kota Solo



YBJ
Yellow Box Junction
Sebuah kotak berwarna kuning yang terdapat di beberapa persimpangan jalan. Di kota Solo beberapa waktu yang lalu ramai dengan kemunculan YBJ(Yellow Box Junction). Sosialisasi dan uji cobanya yang dilakukan dari dinas terkait yang sempat membikin macet di simpang Gendengan. Jika nekat masuk di dalam YBJ./Kotak kuning maka akan diberikan tilang oleh pihak berwajib/polantas.
Sekilas tentang YBJ dari beberapa sumber sebuah kotak yang dibuat/ dirancang sebagai pemecah kemacetan/penumpukan di suatu persimpangan yang bila terjadi sulit diurai. Suatu simpangan yang diberi YBJ mengharuskan pengemudi untuk berhenti beberapa waktu/jika benar-benar dapat maju/bergerak.
Cara kerja(Contoh kasus) Persimpangan 4 arah apabila jalan dari barat menuju ke timur macet, maka secara otomatis kendaraan yang dari barat harus berhenti di luar kotak kuning(YBJ) tepatnya di belakang marka putih(sebelum zebra cross), meskipun lampu menyala hijau(tanda boleh jalan) agar kendaraan yang dari arah simpang utara-selatan dapat terus berjalan.
Apabila keadaan jalan barat-timur masih tidak dapat bergerak kendaraan yang dari barat-timur tidak akan melaju/masuk kotak, meskipun lampu hijau berulang kali nyala(ITU SEHARUSNYA).

Tetapi benarkah hal itu sudah ada dalam kesadaran para pengemudi/pengguna jalan yang melintas di Solo?Sedikit celah saja pasti akan di isi.
Ini terjadi pengguna jalan yang di belakang pasti akan mengomel, tidak sedikit yang melolongkan klaksonnya. Memaksa kendaraan/pengguna jalan untuk maju merapat.
Sosialisasi yang cuma sekilas masih banyak orang yang tidak tahu fungsinya memaksa menjadi pengendara tertib menjadi idiot. Polantas yang berkewajiban memberikan tilang juga tampaknya tinggal diam. Bahkan beberapa tempat /simpang yang terdapat YBJ tidak terdapat polantas.

LALU KOTAK KUNING dengan istilah trend YBJ hanya sekedar penghias saja??
Hingga sekarang tak tahu kapan harus digunakan?Atau harus menunggu enam bulan setelah sosialisasi?
Setidaknya saat terjadi crowded ada petugas yang memberitahukan
Lokasi YBJ di Kota Solo : http://www.solopos.com/2015/12/06/lalu-lintas-solo-sanksi-pelanggar-yellow-box-junction-6-bulan-lagi-667785
  1. Persimpangan Purwosari
  2. Persimpangan Gendengan
  3. Persimpangan Sriwedari
  4. Persimpangan Ngapeman
  5. Persimpangan Pasar Pon
  6. Persimpangan Nonongan
  7. Persimpangan Warung Pelem
  8. Persimpangan Pedaringan
  9. Persimpangan Sekarpace
  10. Persimpangan UNS
  11. Persimpangan Fajar Indah
  12. Persimpangan Giri Mulyo
  13. Persimpangan Sumber
  14. Persimpangan Komplang
  15. Persimpangan Genengan
  16. Persimpangan Mojosongo
  17. Ring Road Mojosongo
     
  18. Simpang 3 Kerten (Bahkan beberapa pengguna jalan yang ingin menyeberang ke utara malah masuk di dalamnya tak jarang anggota polantas juga)
  19. Simpang RM.Said(Pasar Nongko)ini tak ada pos polantas

Pelican Cross sekarang



Pelican Cross

Kata “Pelican” awalnya adalah “Pelicon” yang merupakan kependekan dari pedestrian light controlled atau lampu lalu lintas yang dikendalikan pejalan kaki(http://edisicetak.joglosemar.co/berita/fasilitas-pelican-crossing-34342.html)

Para pengendara kendaraan bermotor atau tidak bermotor jika melewati jalan di Kota Solo akan menemui sebuah alat yang menyerupai lampu trafight light. Alat ini bernama pelican cross. Alat ini biasa dipasang oleh dinas terkait di area / wilayah yang ramai kendaraan. Alat ini berfungsi sebagai pengganti jempatan penyeberangan, karena dengan alat ini kendaraan WAJIB berhenti jika lampu menunjukkan nyala warna merah.
Cara kerja petugas atau orang yang ingin menyeberang menekan tombol di tiang pelican cross, nyala lampu berbentuk lingkaran yang berwarna hijau, akan berganti kuning lalu berganti merah, sedangkan lampu berbentuk orang yang semula berwarna merah menjadi hijau. Jika hal ini terjadi kendaraan WAJIB berhenti untuk mendahulukan penyeberang terlebih dahulu.



Sayangnya hal ini sering kali tidak dihiraukan oleh para pengemudi kendaraan baik umum maupun pribadi. Entah karena apa, jika buta warna seharusnya SIM bisa dicabut.
“Seringkali saya yang tertib berhenti karena pelican cross menyala merah untuk kendaraan. Yang terjadi saya dipaksa jalan oleh pengguna jalan lain baik dari klakson maupun makian padahal jelas lampu merah menyala untuk kendaraan, di sini yang saya sayangkan petugas di rs moewardi malah menyuruh saya jalan sehingga malah terkesan saya salah dengan menyuruh saya jalan di saat lampu merah, padahal ada beberapa orang yang ingin menyeberang. Ini juga terjadi di St Purwosari.”
Atau kesimpulan berikutnya mereka yang tetap berjalan meskipun pelican cross menyala merah karena hal itu terjadi pada dirinya..
Apakah karena lampu yang terlalu cepat berubah. Jika hal ini yang terjadi mungkin kendaraan yang jarak jauh melihat bisa memperlambat/mengurangi kecepatan sebelum mencapai titik yang terdapat pelican cross.

Sayangnya beberapa pelican cross  Kota Solo bahkan sudah tidak dapat digunakan lagi baik yang hanya flash kuning hingga mati total.
Pelican Cross terdapat di depan RS dr Moewardi Jebres, depan St Purwosari, dan depan SMA Ursulin