Kethoprak "Ngampung" Balekambang

Kethoprak Ngampung Peduli Gempa

by Irfan · 9 October 2009

Sebagai bentuk solidaritas untuk korban bencana alam Sumatra Barat, Kethoprak Ngampung Balekambang pun ‘mengamen untuk gempa’ di beberapa tempat di wilayah Surakarta. Seperti halnya kemarin pada hari Rabu (7 Oktober 2009) bertempat di tengah perkampungan Gremet, Manahan, Surakarta. Kethoprak ini dimulai pada pukul 20.30 WIB. Sebelum acara tersebut dimulai para pemain maupun pendukung acara tersebut mengelilingi sekitar tempat mereka akan bermain dengan maksud untuk menarik penonton dari luar wilayah tersebut.
Dalam acara ini Ketoprak Ngampung Balekambang menjalin kerja sama dengan Pusat Telaah Informasi Regional (PATTIRO) Surakarta, Forum Pengembangan Kampoeng Batik Laweyan, serta harian umum SOLOPOS. Acara ini nantinya di harapkan mampu terus berlanjut untuk mampu meringankan beban saudara kita yang saat ini sedang tertimpa musibah.

Sumber : http://soloraya.net/kethoprak-ngampung-peduli-gempa.html

Kethoprak Balekambang 2012 di Gremet

Kethoprak Balekambang

Kethoprak Ngampung salah satu Kegiatan Kethoprak Balekambang yang ngamen atau pentas di kampung di Kota Solo

Kini tiba di kampung Gremet RW XI

Srigunting 5

Pada 4 Agustus 2012 membawakan judul Wayah Kukus Esuk

Penggambaran sebuah realita tentang pluralisme.

 

Ini beberapa adegan

Dimana pada saat itu situasi sosial serta kehidupan rakyatnya sedang dilanda huru-hara tak berkesudahan  yang terjadi akibat perbedaan adat, budaya serta strata sosial yang melatar belakangi perpecahan antara kedua belah pihak tersebut.

Berangkat dari rasa keprihatinan tentang diskriminasi akan perbedaan suku, ras serta agama yang ternyata  masih rentan serta tak jarang melahirkan sebuah konflik bahkan perpecahan,

Pernikahan keduanya digambarkan mampu membangunkan kesadaran rakyatnya untuk hidup rukun serta harmonis di tengah perbedaan yang selama itu ternyata menjadi sumber perpecahan.

Lewat pementasan ini, kami menyampaikan sebuah pesan atau gambaran tentang pluralisme itu sendiri yang sebetulnya bisa menjadi sebuah keharmonisan



Pingin tau mereka pingin ngundang mereka
https://ketoprakngampung.wordpress.com/2013/12/02/organisasi/

Kethoprak Balekambang Ngampung

Jaran Sepasang

Seorang yang paling kaya di sebuah kampung bernama Ndoro Besur. Ia terkenal sebagai seorang yang congkak. Meskipun memiliki harta berlimpah, ia tidak mau membantu tetangga kanan kirinya apabila membutuhkan pertolongannya. Membayar pajak baginya adalah suatu yang sangat memberatkan dirinya namun ia selalu menuntut segala sesuatunya sempurna.

Kethoprak Balekambang yang sering pentas ke kempung-kampung, kini kembali mengunjungi Kampung Gremet dengan agendanya Kethoprak Balekambang Ngampung.
Agenda Ngampung ini dijadikan sebagai sarana melestarikan budaya kethoprak ditengak menjamurnya budaya asing di Negeri Ini, sekalian mengenalkan kepada anak" bahwa Negeri ini mempunyai budaya lokal, yang tak kalah menarik dan menghibur.
Tak hanya itu isi cerita ini juga berisi pengajaran baik buruk perilaku orang di masyarakat.
Kethoprak kali ini mengambil judul Jaran Sepasang.
Dipentaskan di Jalan Sri Gunting 5 di Kampung Gremet Manahan

Pemain

Jaran (Kuda) Sepasang (Satu Pasang). Ini mengisahkan Seorang Kepala Desa yang kaya raya memiliki Kuda yang besar tinggi. Kepala Desa berpikir hanya dirinya yang mampu memiliki kuda seperti itu.

Tak dinyana nyana kuda kepala desa yang hendak di bawa kelilingi untuk dipamerkan warga, hilang esok paginya setelah di mandikan dan diberi makan.

Ndoro Besur yang memiliki banyak kuda itu, suatu saat kehilangan satu kudanya. Ia sangat marah dan meminta kepada Lurah untuk menghukum siapapun yang telah mencuri kudanya dengan hukuman yang seberat-beratnya. Setelah ditelusuri, ternyata yang mencuri kuda itu adalah anaknya sendiri.

 kISAH LENGKAPNYA http://www.timlo.net/baca/11152/ketoprak-ngampung-pentas-di-gremet/

Cuplikan adegan
























Pengin tau pemainnya
pengin ngundang
https://ketoprakngampung.wordpress.com/2013/12/02/organisasi/