Mendulang Bisnis Solo Square
dan Lingkungan Sekitarnya
D
I
S
U
S
U
N
Nama : Petra Lugas N
NIM : 1509067
Jurusan : Manajeman Administrasi
Universitas Sebelas Maret
Kata Pengantar
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan YME. Berkat rahmat hidayah dan karunianya penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Menjulang Bisnis Solo Square dan Lingkungan Sekitarnya” dengan lancar.
Makalah ini disusun secara khusus untuk memenuhi tugas Hukum Bisnis. Makalah ini dapat selesai dengan baik berkat bantuan dari berbagai pihak.
Oleh sebab itu, pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada yang terhormat :
1. Al. Sentoto Sudarwanto, SH, MH sebagai pembimbing Mata Kuliah Hukum Bisnis
2. Orang tua tercinta yang telah memberi motivasi
3. Teman-teman yang telah mendukung
4. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu
Akhirnya, penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh sebab itu kritik dan saran yang bersifat membangun sangat penulis harapkan.
Surakarta, 2010
Penulis
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dewasa ini Kota Surakarta menjadi kota yang berkembang dengan bisnisnya terutama di dalam pembangunan mall. Di Kota Solo terdapat dua mall yang besar yaitu Solo Grand Mall dan Solo Square.
Dengan pembangunan Solo Square di Jalan Slamet Riyadi 451 menciptakan ruang bisnis dalam masyarakat. Namun selain bisnis yang berkembang masalah terhadap lingkungan pun juga timbul di sekitar Solo Square.
Program daerah tentang berwawasan kebersihan, kesehatan, kerapian, dan keindahan dicetuskan melalui Instruksi Walikotamadya Dati II Surakarta No 660/8/1985. Keindahan sebagai akumulasi dari kebersihan, kesehatan, dan kerapian akan melahirkan kondisi yang merefleksi sikap hidup, pemikiran dan perilaku kebersihan dan keharmonisan ekologi dan budaya, merupakan kepribadian masyarakat Surakarta yang mencerminkan citra budaya yang “adiluhung”(luhur) (Pemerintah Kotamadya Daerah Tingkat II Surakarta.1997:242).
Tapi kini kesadaran masyarakat terhadap lingkungannya juga semakin memprihatinkan. Sehingga sekarang keadaan Kota Solo tidak seperti dengan dahulu yang masih asri.
B. Tujuan
Karya ini disusun dengan tujuan :
Teoritis
a. Memberikan masukan agar dalam mendirikan suatu bisnis perlu memperhatikan lingkungan sekitar.
Praktis
a. Sebagai memenuhi tugas Hukum Bisnis
b. Agar tercapainya keberadaan Kota Surakarta yang benar akan slogan “berseri”(bersih sehat rapi indah)
c. Supaya terciptanya Kota Solo yang nyaman asri dan aman bagi semua yang ingin menikmatinya di tengah berkembangnya kota.
C. Rumusan Masalah
a. Apa hubungan bisnis dengan lingkungan di sekitar Solo Square ?
b. Lingkungan yang bagaimana yang menentukan bisnis ?
c. Mengapa antara bisnis dengan lingkungannya terkadang dapat merugikan dan sebaliknya ?
d. Siapa yang berperan di dalam memajukan bisnis di lingkungan sekitar Solo Square ?
D. Langkah Penulisan
Makalah ini terdiri dari 3 bab dengan sistematika sebagai berikut :
a. BAB I Pendahuluan
b. BAB II Isi
c. BAB III Penutup
Adapun langkah – langkah untuk pengambilan data guna kelengkapan pembuatan makalah ini yaitu :
1. Observasi
Penulis datang dan mengamati langsung keadaan penting
2. Sumber Referensi
Penulis membaca dan mencari bagian-bagian penting yang ada kaitannya dengan makalah ini.
BAB II
ISI
A. Hubungan Bisnis dan Lingkungan di Sekitar Solo Square
Di Jalan Slamet Riyadi 451 Kelurahan Pajang, Kecamatan Laweyan depan Makorem telah dibangun salah satu mall yang bernama Solo Square. Semenjak dibangun mall tersebut menciptakan bisnis baik dari mall dan lingkungan masyarakat. Dari Solo Square sendiri tercipta bisnis diantaranya menciptakan lowongan kerja sedangkan di lingkungan sekitarnya pun tercipta bisnis di antaranya parkir dan PKL oleh masyarakat sekitar mall. Warga sekitar Solo Square membuat kesepakatan dengan pihak Solo Square, agar di dalam pengelolaan lahan parkir di luar di pegang oleh warga. Selain itu juga ijin untuk para PKL.
Maka dengan adanya mall Solo Square menciptakan bisnis di lingkungan masyarakat. Selain bisnis yang tercipta oleh masyarakat, lingkungan di sekitar mall pun menjadi lebih ramai.
Solo Square memberikan pemasukan untuk Kota Solo, dari segi pajak maupun dari menciptakan lapangan kerja untuk warga Solo.
Sehingga terjalin hubungan bisnis dengan lingkungan sekitar mall karena saling mempengaruhi antara keduanya.
B. Lingkungan yang bagaimana yang menentukan bisnis ?
Dalam bisnis perlu didukung dengan suasana lingkungan sekitarnya. Agar bisnis dapat berjalan dengan lancar, lingkungan sekitarpun sangat berpengaruh. Dalam pembangunan Solo Square masyarakat di lingkungan mall tersebut mendukung, sehingga bisnis di dalam Solo Square dapat berkembang hingga saat ini.
Lingkungan yang aman nyaman dan tentram menjadikan bisnis berkembang tanpa gangguan. Para pekerja atau karyawan pun tidak perlu takut jika bekerja di Solo Square terutama bagi pegawai dengan shift malam. Sikap dan tingkah laku para masyarakat di sekitar Solo Square harus menjaga situasi agar selalu kondusif.
Karena lingkungan yang aman maka timbul rasa nyaman bagi karyawan Solo Square begitu juga para penjulang bisnis di sekitar mall tersebut.
C. Mengapa antara bisnis dengan lingkungannya terkadang dapat merugikan dan sebaliknya ?
Keberadaan Mall Solo Square di kota Solo selain menciptakan bisnis dalam lingkup kota maupun warga sekitar mall. Pembangunan Solo Square memberikan pemasukan untuk Kota Solo, menciptakan lapangan kerja dari karyawan mall, tukang parkir dan PKL di sekitar Sola Square.
Lingkungan yang aman mendukung berkembangnya semua bisnis yang ada. Namun dari bisnis yang tercipta juga menimbulkan dampak yang buruk bagi lingkungan sekitar mall.
Yang nampak dan paling sering kita jumpai adalah terjadinya kesemrawutan lalu lintas di sekitar Solo Square. Kesemrawutan karena terjadi keluar masuk pengunjung mall selain itu di sekitar mall tersebut terdapat halte yang menjadi tempat menaik dan menurunkan penumpang bis antar kota dan antar propinsi. Selain itu dekat dengan pertigaan jalan (trafightlight) Kerten. Hal itu menyebabkan kebisingan juga polusi dari kendaraan. Pembuangan limbah dari mall baik padat ataupun cair.
Selain itu jalur lambat tidak dapat digunakan sesuai fungsinya karena beralih menjadi lahan parkir. Keberadaan para PKL di jalan samping mall. Yang menyebabkan kumuh.
Sebaliknya lingkungan merugikan dengan adanya para pengemis dan pengamen yang kadang-kadang berbuat kurang santun yang sering kita jumpai. Terdapat kenakalan para remaja misalnya para pemuda yang mabuk, mencoret-coret tembok mall dan timbulnya kriminal misalnya mengambil barang milik pengunjung yang ditinggal di parkiran (helm dan jaket).
D. Siapa yang berperan di dalam memajukan bisnis di lingkungan sekitar Solo Square ?
Diawali pada tahun 1985 dengan beberapa kebijakan yang bertujuan meningkatkan pengertian masyarakat tentang budaya hidup bersih dan sehat. Ditanamkan pula filosofi Jawa yang berbunyi (Heru Suharto:1994:60)…….
Rumangsa melu handar beni
Wajib melu hanggondheli
Mulat sarira hangrasawani
Artinya : Merasa memiliki,
Membela dan mempertahankan, dan
Waspada demi kemajuan
Program dan filosofi ini memotivasi warga Solo untuk berperilaku berseri. Dengan keberhasilan program berseri ini Kota Surakarta pernah mendapat penghargaan Adipura pada tahun 1987, 1988, 1989 dan Adipura Kencana 1991 (Heru Suharto:1994:74).
Yang berperan di dalam memajukan dan berkembangnya bisnis di Solo Square baik segi mall dan bisnis di luar mall yaitu para pengusaha bisnis tersebut. Di dalam bisnis Solo Square menata kembali di dalam pembuangan limbahnya. Untuk bisnis di luar mall lebih memperhatikan dalam pengelolaannya misalnya menata lahan parkir agar tidak semrawut. Sedangkan PKL menempati shelter yang telah disediakan.
Hal tersebut merupakan usaha-usaha pemerintahan solo di dalam menata kota Solo. Usaha tersebut di atas bukannya tanpa kendala, namun dengan semangat dan dari semua warga Kota Solo berikut semua penduduk yang tinggal di Surakarta, niscaya sedikit demi sedikit akan menampakan hasil yang baik sehingga mampu menciptakan Kota Solo yang nyaman asri dan aman bagi semua yang ingin menikmatinya. Dengan usaha-usaha yang dilakukan secara berkesinambungan untuk memperindah Kota Solo.
Di balik kekurangan Kota Solo sebenarnya menyimpan potensi yang dapat membangkitkan imej bagi ke”kuncara’an serta kecermalangan Surakarta.
BAB III
PENUTUP
Sebagai rangkaian terakhir dalam penulisan karya tulis ini, penulis memberikan beberapa kesimpulan serta saran-saran yang mungkin bermanfaat untuk bahan pertimbangan terutama demi kemajuan Kota Solo yang indah agar.
A. Kesimpulan
Dari uraian materi di halaman terdahulu, penulis dapat mengambil kesimpulan sebagai berikut :
1. Di dalam berkembangnya bisnis mall Kota Solo menimbulkan masalah terhadap lingkungan juga sebaliknya.
2. Kota Solo berubah menjadi kumuh karena ulah penduduk yang kurang bertanggung jawab dan tidak merasa memiliki kota ini.
3. Sistem penataan kota kurang optimal sehingga tidak seimbang.
B. Saran
Penulis memberanikan diri menyampaikan beberapa saran yaitu :
1. Penataan kota secara bertahap diawali dengan melarang pendirian bangunan liar dalam bentuk apapun.
2. Penempatan aparat dalam sistem, sesuai dengan tugas keahliannya, sehingga mampu membuat program serta melaksanakannya.
3. Diadakan sosialisasi, penyuluhan pada masyarakat secara berkala untuk berpartisipasi dalam pembangunan kota. Sehingga timbul motivasi, merasa memiliki dan mau menjaga asset Kota Surakarta dalam berbagai bidang.
C. Penutup
Demikian yang dapat penulis haturkan, seraya memanjatkan puji syukur kehadirat Tuhan YME, makalah ini dapat terselesaikan, tidak lupa, penulis mohon maaf apabila apa yang penulis sampaikan ada hal-hal yang kurang berkenan di hati pembaca.
Semoga makalah ini bermanfaat dan sedikit menambah wawasan bagi kita semua. Terimakasih.
DAFTAR PUSTAKA
Pemerintah Kotamadya Daerah Tingkat II Surakarta.1997.Kenangan Emas 50 Tahun Surakarta.Surakarta:Pemkot Dati II Surakarta
Suharto,Heru.1994.Surakarta Hadiningrat Dalam Strategi Elit.Surakarta:PT.Pabelan
terimakasih
BalasHapus