KIRAB WAYANG KARNAVAL
Perayaan HUT Kota Solo yang ke-269, salah satunya penyelenggaraan Solo
Carnaval 2014 yang akan dihelat pada tanggal 16 Februari 2014 mendatang.
Jika tahun lalu hanya mengandalkan kostum wayang dalam bentuk karnaval
saja, maka tahun ini akan ditambah kolaborasi antara konsep karnaval
dengan pentas pertunjukan. Acara karnaval yang sekiranya dilaksanakan sesuai agenda harus ditunda lantaran Kota Solo terkena dampak meletusnya Gunung Kelud Jumat.
Sehingga acara dilaksanakan pada Sabtu malam 22 Februari 2014 pukul 19.00 WIB, dengan Tema Darmaning Satria. Karnaval dari Ngarsopura hingga Jalan Jenderal Soedirman, dengan adanya drama tari kolosal yang melibatkan banyak penari dan komunitas.
Pukul 18.45 WIB hujan mulai sedikit reda, kami berangkat menuju Ngarsopura, menggunakan 2 pick up (tapi mulai dari Hotel Agas, sebelumnya di gotong dulu)
Di Ngarsopura kita mulai bersiap tampak antusias warga Kota Solo dan sekitarnya bahkan dari Luar kota untuk menyaksikan acara ini.
Hilir mudik para penonton bergantian untuk mengabadikan momen dengan Ogoh-ogoh Bisma.
Kita sangat senang dengan apresiasi seluruh penonton
Kami juga mengucapkan banyak terimakasih kepada seluruh elemen masyarakat
Kami juga memohon maaf jika ada perkataan dan tingkah kami
Ogoh-ogoh ini karya Bambang Tedenk(Papi) dan Viktor(Ethong). Dibuat di Jl.
Sri Gunting 4 rt02/XI
Gremet. Kami dirias oleh Sri Yayuk(Mami) istri dari Papi dan Ika di Kelurahan Manahan(tempat kumpul kami semua & ogoh").
Di sini tidak ada semburan api lgi,.
Penggotong : Viktor, Kasep,
Bayu(Genthong), Mamad, Priyo(Dawir),
Skyvan, Petra(penulis), PakChristian, Pak Soni, Eddi (Gombloh),
Ozi(Kokoh), Husni (Si Blenk), Dirly, Aji, ada beberapa nama baru seperti
Banjar, Hastomo, Benzot, Ivon, Leo ada beberapa lagi yang kurang tau
namanya
Sabtu 22 Februari 2014 Kota Solo diguyur hujan deras sejak siang hari, kami berkumpul di Kelurahan Manahan sambil menunggu hujan reda.Pukul 18.45 WIB hujan mulai sedikit reda, kami berangkat menuju Ngarsopura, menggunakan 2 pick up (tapi mulai dari Hotel Agas, sebelumnya di gotong dulu)
Di Ngarsopura kita mulai bersiap tampak antusias warga Kota Solo dan sekitarnya bahkan dari Luar kota untuk menyaksikan acara ini.
Hilir mudik para penonton bergantian untuk mengabadikan momen dengan Ogoh-ogoh Bisma.
Kita sangat senang dengan apresiasi seluruh penonton
Kami juga mengucapkan banyak terimakasih kepada seluruh elemen masyarakat
Kami juga memohon maaf jika ada perkataan dan tingkah kami
Sayangnya dalam perjalanan dari Ngarsopura sampai Jensud/tempat perform pencayahaan kurang bahkan beberapa lampu padam, jadi terkesan gelap
oGOH -ogoh ini menggambarkan Tokoh Guru Bisma. Guru Bisma merupakan guru dan kakek dari Pandawa juga Karna. Setelah kisah Pandawa kalah main dengan Kurawa, Pandawa harus keluar dari Hastina. Namun Guru Bisma tetap tinggal di Hastina dia memilih untuk bertahan karena beliau merupakan tokoh dan pembangun negeri Hastina, untuk itu dia ingin tetap bertahan dan mati di Hastina. Guru Bisma tinggal bersama Kurawa namun hati dan doanya bersama Pandawa.
Guru Bisma gugur saat melawan Srikandi dalam perang Panah.
”AJAL adalah waktu yang usai berputar/ Darma dan karma menjadi
genap/Hitam dan putih menyatakan abu-abu/ Hari ini, Aku, Karna Basusena,
menjemput takdir, takdir seorang putera dan kesatria/ Gugur di
Kurusetra.”
Kalimat tersebut diucapkan Adipati Karna sebelum ajal menjemputnya di Kurusetra, yang menjadi medan peperangan Baratayuda. Itulah gambaran akhir pergelaran drama wayang di kawasan Jalan Jenderal Sudirman, semalam.
Drama wayang menjadi puncak Solo Carnaval 2014 yang diadakan untuk memperingati Hari Jadi Ke-269 Kota Solo, semalam. Ribuan warga Solo dan sekitarnya seakan menjadi pagar hidup di kawasan tengah kota untuk menyaksikan pentas wayang orang di jalanan.
Sementara di sebelah timur jalan, berdiri panggung kehormatan bagi tamu undangan maupun pejabat dan gamelan sebagai pengiring. Penonton bahkan tampak berjejal mulai dari Ngarsapura untuk menyaksikan karnaval pemain drama wayang berjalan kaki menuju Jalan Jenderal Sudirman.
Drama wayang itu mengusung lakon ”Darmaning Satria” diambil dari episode cerita wayang berjudul ”Karna Tanding”. Tema yang diangkat bukan pada gegap gempitanya peperangan di Kurusetra antara prajurit Astina dengan Pandawa.
Namun jiwa kesatria seorang Karna yang rela gugur di medan laga sebagai ujud perjuangan dan pengabdiannya kepada nusa dan bangsa. Meski harus berhadapan dengan saudaranya sendiri kaum Pandawa, Adipati Awangga itu memperlihatkan jiwa kesatrianya dengan maju ke peperangan sebagai senopati agung dari Kerajaan Astina.
Seribu Penari
Tidak banyak dialog yang diucapkan para penari. Dialog serta jalannya ceritera disampaikan oleh tiga orang narator yaitu STWiyono, Nur Indah Hadiani dan Ali Marsudi. Pergelaran akbar yang melibatkan sekitar 1.000 pemain itu digarap oleh dua sutradara yaitu Ali Marsudi seniman wayang orang LPP RRI Solo dan Agus Prasetyo, pemain WO Sriwedari.
Pentas juga melibatkan sejumlah pelatih tari yang masing-masing melatih kelompok pemain yang terdiri pelajar SMA dan SMK serta sanggar seni di Solo. (Sri Wahjoedi, Agustinus Ariawan-90)
Kalimat tersebut diucapkan Adipati Karna sebelum ajal menjemputnya di Kurusetra, yang menjadi medan peperangan Baratayuda. Itulah gambaran akhir pergelaran drama wayang di kawasan Jalan Jenderal Sudirman, semalam.
Drama wayang menjadi puncak Solo Carnaval 2014 yang diadakan untuk memperingati Hari Jadi Ke-269 Kota Solo, semalam. Ribuan warga Solo dan sekitarnya seakan menjadi pagar hidup di kawasan tengah kota untuk menyaksikan pentas wayang orang di jalanan.
Sementara di sebelah timur jalan, berdiri panggung kehormatan bagi tamu undangan maupun pejabat dan gamelan sebagai pengiring. Penonton bahkan tampak berjejal mulai dari Ngarsapura untuk menyaksikan karnaval pemain drama wayang berjalan kaki menuju Jalan Jenderal Sudirman.
Drama wayang itu mengusung lakon ”Darmaning Satria” diambil dari episode cerita wayang berjudul ”Karna Tanding”. Tema yang diangkat bukan pada gegap gempitanya peperangan di Kurusetra antara prajurit Astina dengan Pandawa.
Namun jiwa kesatria seorang Karna yang rela gugur di medan laga sebagai ujud perjuangan dan pengabdiannya kepada nusa dan bangsa. Meski harus berhadapan dengan saudaranya sendiri kaum Pandawa, Adipati Awangga itu memperlihatkan jiwa kesatrianya dengan maju ke peperangan sebagai senopati agung dari Kerajaan Astina.
Seribu Penari
Tidak banyak dialog yang diucapkan para penari. Dialog serta jalannya ceritera disampaikan oleh tiga orang narator yaitu STWiyono, Nur Indah Hadiani dan Ali Marsudi. Pergelaran akbar yang melibatkan sekitar 1.000 pemain itu digarap oleh dua sutradara yaitu Ali Marsudi seniman wayang orang LPP RRI Solo dan Agus Prasetyo, pemain WO Sriwedari.
Pentas juga melibatkan sejumlah pelatih tari yang masing-masing melatih kelompok pemain yang terdiri pelajar SMA dan SMK serta sanggar seni di Solo. (Sri Wahjoedi, Agustinus Ariawan-90)
Atas gambar Mami dan Skyvan
Ini mami sedang merias Mas Eddi
Banjar dirias
Mas Edi
Mas Edi dan (Siapa)
Dirly sedang di pakaikan jarik oleh Mbak Ika
Mas Mamad >>>>>>>>>>>
Mas Victor & Ivon
Skyvan
Mas Bayu
Pak Christian
Petra
Video
Sumber
http://m.suaramerdeka.com/index.php/read/cetak/2014/02/23/253466
Dokumentasi anggota
Sumber
http://m.suaramerdeka.com/index.php/read/cetak/2014/02/23/253466
http://www.soloblitz.co.id/wp-content/uploads/2014/02/15.-Penari-memeriahkan-Solo-Carnival-2014-Sabtu-220214-malam-di-Jl.-Jendral-Sudirman_Foto_Maksum-N-F.jpg
http://www.solopos.com/2014/02/23/foto-solo-carnaval-491660
http://distilleryimage2.s3.amazonaws.com/8d60ad5c9bdc11e3bede126e58a152fe_6.jpg
http://ink361.com/app/photo/ig-662166609638381254_514226972
http://www.pariwisatasolo.surakarta.go.id/images/stories/soloc1.jpg
Edisi Cetak
Suara Merdeka Minggu 23 Februari 2014
Joglosemar 23 Februari 2014
Koran O 23 Februari 2014
Sumber video
http://www.youtube.com/watch?v=W8Uz5siq1vg
http://www.youtube.com/watch?v=oUzPduzkh_o
http://www.youtube.com/watch?v=Ry6-Kaw86-E
http://www.solopos.com/2014/02/23/foto-solo-carnaval-491660
http://distilleryimage2.s3.amazonaws.com/8d60ad5c9bdc11e3bede126e58a152fe_6.jpg
http://ink361.com/app/photo/ig-662166609638381254_514226972
http://www.pariwisatasolo.surakarta.go.id/images/stories/soloc1.jpg
Edisi Cetak
Suara Merdeka Minggu 23 Februari 2014
Joglosemar 23 Februari 2014
Koran O 23 Februari 2014
Sumber video
http://www.youtube.com/watch?v=W8Uz5siq1vg
http://www.youtube.com/watch?v=oUzPduzkh_o
http://www.youtube.com/watch?v=Ry6-Kaw86-E
Tidak ada komentar:
Posting Komentar