Free Catbert Cursors at www.totallyfreecursors.com
ini dunia mayaku: Pemikiran Aristotle

SeLaMaT DaTanG

Semoga apa yang anda cari dan butuhkan ada di blog ini... Dan semoga membantu anda. Mohon maaf ketidaknyamanan pengunjung beberapa link tidak ditemukan. Untuk respon cepat bisa hubungi / lihat INFORMASI atau email langsung dan diusahakan tidak mendesak. :) Terimakasih kunjungan anda

DafTar LaBeL

Jumat, 26 Oktober 2012

Pemikiran Aristotle


FILSAFAT ILMU
PEMIKIRAN (MIND) MENURUT ARISTOTLE 
Dosen Pengampu : Dr. Bagus Haryono, M.Si


 
 
Oleh


Nama       :      Petra Lugas N
NIM        :      D1112012
       


 
 
BAB I
PENDAHULUAN

A.           LATAR BELAKANG
Filsafat dan ilmu adalah dua kata yang sering terkait, baik secara substansial maupun hisfories karena kelahiran ilmu tidak lepas dari peranan filsafat, sebaliknya perkembangan ilmu memperkuat keberadapan filsafat. Kelahiran filsafat di Yunani menunjukkan pola pemikiran bangsa Yunnai dari pandangan mitologi akhirnya lenyap dan pada gilirannya rasiolah yang lebih domain. Dengan filsafat, pola pikir yang selalu tergantung pada rasio. Kejadian seperti gerhana tidak lagi di anggap sebagai kegiatan dewa yang tertidur, tetapi merupakan kejadian alam yang disebabkan oleh matahari, bulan dan bumi berada pada garis yang sejajar. Sehingga bayang-bayang bulan menimpa sebagian permukaan bumi.
Perubahan dari pola pikir mite-mite kerasio membawa implikasi yang tidak kecil. Perubahan yang mendasar adalah di temukannya hukum-hukum alam dan teori-teori ilmiah. Yang menjelaskan perubahan yang terjadi, baik alam semesta maupun manusia sendiri. Dari penelitian alam semesta dan manusia, munculkah ilmu-ilmu seperti astronomi, kosmologi, fisika, kimia, biologi, psikologi, sosiologi, dan lainnya. Ilmu-ilmu tersebut kemudian menjadi lebih terspesialisasi dalam bentuk yang lebih khusus lagi dan sekaligus semakin aplikatif dan terasa manfaatnya.
Aristoteles adalah murid dari Plato. Filsafat Aristoteles berkembang ketika dia masih belajar di Akademi Plato. Berlawanan dengan Plato yang menyatakan teori tentang bentuk-bentuk ideal benda, Aristoteles menjelaskan bahwa materi tidak mungkin tanpa bentuk karena materi itu ada.
B.           RUMUSAN MASALAH
               Apakah pemikiran (mind) filsafat ilmu menurut Aristotle?
C.           TUJUAN PEMBELAJARAN
               Mengetahui penjelasan pemikiran (mind) filsafat ilmu menurut Aristotle

BAB II
PEMBAHASAN

A.                       Pengertian Filsafat Ilmu
Menurut Aristotle (381 SM-322 SM) Filsafat ilmu adalah ilmu (pengetahuan) yang meliputi kebenaran yang tekadang di dalamnya ilmu-ilmu metafisika, logika, retorika, etika, ekonomi politik dan estetika (filsafat keindahan).

B.                       Pembagian Filsafat Ilmu
Aristoteles juga membagi filsafat ilmu sebagai berikut :
1. Logika yaitu tentang bentuk susunan pikiran.
2. Filosofia teoritika yang diperinci atas :
         a. Fisika yaitu tentang dunia materiil (ilmu alam dan sebagainya)
         b. Matematika yaitu tentang barang menurut kuantitasnya.
         c. Metafisika yaitu tentang ada.
3. Filosofia praktika, tentang hidup kesusilaan (berbuat)
a. Etika yaitu tentang kesusilaan dalam hidup perorangan.
b. Ekonomi yaitu tentang kesusilaan dalam kekeluargaan.
c. Politika yaitu tentang kesusilaan dalam hidup kenegaraan.
4. Filosofia poetika/aktiva (pencipta)
Fisafat kesenian.

C.                       Metode Filsafat
Sepanjang sejarah filsafat berkembanglah metode-metode, salah satunya yang digunakan aristoteles yaitu Metode skolastik. Metode ini cenderung bersifat sintesis-deduktif, dengan bertitik tolak dari defenisi-defenisi atau prinsip-prinsip yang jelas dengan sendirinya, di tarik kesimpulan-kesimpulan.
  
D.                      Pemikiran Menurut Aristoteles
Pola pemikiran Aristoteles ini merupakan perubahan yang radikal. Menurut Plato, realitas tertinggi adalah yang kita pikirkan dengan akal kita, sedang menurut Aristoteles realitas tertinggi adalah yang kita lihat dengan indera-mata kita. Aristoteles tidak menyangkal bahwa bahwa manusia memiliki akal yang sifatnya bawaan, dan bukan sekedar akal yang masuk dalam kesadarannya oleh pendengaran dan penglihatannya. Namun justru akal itulah yang merupakan ciri khas yang membedakan manusia dari makhluk-makhluk lain. Akal dan kesadaran manusia kosong sampai ia mengalami sesuatu. Karena itu, menurut Aristoteles, pada manusia tidak ada idea-bawaan.
Pemikiran Aristoteles merupakan harta karun umat manusia yang berbudaya. Pengaruhnya terasa sampai kini, itu berkat kekuatan sintesis dan konsistensi argumentasi filsafatinya, dan cara kerjanya yang berpangkal pada pengamatan dan pengumpulan data. Singkatnya, ia berhasil dengan gemilang menggabungkan (melakukan sintesis) metode empiris-induktif dan rasional-deduktif tersebut diatas.
Hal lain dalam kerangka berpikir yang menjadi sumbangan penting Aristoteles adalah silogisme yang dapat digunakan dalam menarik kesimpulan yang baru yang tepat dari dua kebenaran yang telah ada. Misalkan ada dua pernyataan (premis) :
·        Setiap manusia pasti akan mati (premis mayor).
·        Sokrates adalah manusia (premis minor)
maka dapat ditarik kesimpulan bahwa Sokrates pasti akan mati
Menurut Aristoteles (384-322 sM), pemikiran kita melewati 3 jenis abstraksi (abstrahere  = menjauhkan diri dari, mengambil dari).  Tiap jenis abstraksi melahirkan satu jenis ilmu pengetahuan dalam bangunan pengetahuan yang pada waktu itu disebut filsafat:
1. Aras abstraksi pertama - fisika.  Kita mulai berfikir kalau kita mengamati.  Dalam berfikir, akal dan budi kita “melepaskan diri” dari pengamatan inderawi segi-segi tertentu, yaitu “materi yang dapat dirasakan” (“hyle aistete”). Dari hal-hal yang partikular dan nyata, ditarik daripadanya hal-hal yang bersifat umum: itulah proses abstraksi dari ciri-ciri individual. Akal budi manusia, bersama materi yang “abstrak” itu, menghasilan ilmu pengetahuan yang disebut “fisika” (“physos” = alam).
2. Aras abstraksi kedua - matesis. Dalam proses abstraksi selanjutnya, kita dapat melepaskan diri dari materi yang kelihatan.  Itu terjadi kalau akal budi melepaskan dari materi hanya segi yang dapat dimengerti (“hyle noete”). Ilmu pengetahuan yang dihasilkan oleh jenis abstraksi dari semua ciri material ini disebut “matesis” (“matematika” – mathesis = pengetahuan, ilmu).
3. Aras abstraksi ketiga - teologi atau “filsafat pertama”.  Kita dapat meng-"abstrahere" dari semua materi dan berfikir tentang seluruh kenyataan, tentang asal dan tujuannya, tentang asas pembentukannya, dsb.  Aras fisika dan aras matematika jelas telah kita tinggalkan.  Pemikiran pada aras ini menghasilkan ilmu pengetahuan yang oleh Aristoteles disebut teologi atau “filsafat pertama”.  Akan tetapi  karena ilmu pengetahuan ini “datang sesudah” fisika, maka dalam tradisi selanjutnya disebut metafisika.
Secara singkat, filsafat mencakup “segalanya”. Filsafat datang sebelum dan sesudah ilmu pengetahuan; disebut “sebelum” karena semua ilmu pengetahuan khusus mulai sebagai bagian dari filsafat dan disebut “sesudah” karena ilmu pengetahuan khusus pasti menghadapi pertanyaan tentang batas-batas dari kekhususannya.

E.                        Karya Aristoteles
1.      Di bidang politika
Ia mengatakan bahwa untuk pemerintah terbaik adalah yang moderat, karena bekerja secara terbaik-apakah dalam bentuk monarkis (sistem) yang lebih disukai jika seorang raja yang baik dan bijaksana dapar ditemukan yang setidak-tidaknya akan meminta nasehat para ahli (filsafat)  aristokrasi (sebagai dalam utopia Plato diperintah oleh pelindung-pelindung yang berperasaan sosial), atau suatu republik yang konstitusional (dikuasai oleh suatu mayoritas warga yang berpendidikan cukup).
Adanya negara ialah yang untuk membentuk rakyat yang baik dan yang akan hidup secara baik. Pemerintahan-pemerintahan yang paling jahat adalah kedzaliman, ologarki dan demokrasi, karena para penguasa tidak berangan-angan kepada kehidupan yang baik bagi semua rakyatnya yang baik, teetapi sebaliknya hanya semata-mata mengutamakan kepentingan mereka sendiri.
Akhirnya, Aristoteles  mengingatkan para pembacanya bahwa baik kekayaan yang berlebih-lebihan maupun kemiskinan tak diinginkan dan berbahaya, bahwa orang-orang sebaiknya bekerja sama satu sama lain dalam persahabatan untuk mencapai kebahagiaan, suatu kehidupan yang tenag dan pencarian yang santai serta mulia. Namun demikain, ia menganggap bahwa orang-orang dilahirkan dengan kemampuan yang sangat berbeda sehingga sebagian dari mereka cocok untuk berkuasa, sedangkan lainnya hanya cocok untuk bekerja, lainnya lagi (golongan rendah yang dilahirkan di luar negeri) untuk mengabdi sebagai budak.
Aristoteles percaya bahwa bentuk politik yang ideal adalah gabungan dari bentuk demokrasi dan monarki.
2.      Di bidang seni
Aristoteles memuat pandangannya tentang keindahan dalam buku Poetike. Aristoteles mengatakan bahwa pengetahuan dibangun atas dasar pengamatan dan penglihatan. Menurut Aristoteles keindahan menyangkut keseimbangan ukuran yakni ukuran material.
Menurut Aristoteles sebuah karya seni adalah sebuah perwujudan artistik yang merupakan hasil chatarsis disertai dengan estetika. Chatarsis adalah pengungkapan kumpulan perasaan yang dicurahkan ke luar. Kumpulan perasaan itu disertai dorongan normatif. Dorongan normatif yang dimaksud adalah dorongan yang akhirnya memberi wujud khusus pada perasaan tersebut. Wujud itu ditiru dari apa yang ada di dalam kenyataan.
3.      Di bidang sejarah
Aristoteles juga mendefinisikan pengertian sejarah yaitu Sejarah merupakan satu sistem yang meneliti suatu kejadian sejak awal dan tersusun dalam bentuk kronologi. Pada masa yang sama, menurut beliau juga Sejarah adalah peristiwa-peristiwa masa lalu yang mempunyai catatan, rekod-rekod atau bukti-bukti yang konkrit.
4.      Di bidang ilmu alam
Ia merupakan orang pertama yang mengumpulkan dan mengklasifikasikan spesies-spesies biologi dan penggolongan-penggolongan binatang secara sistematis. Karyanya ini menggambarkan kecenderungannya akan analisa kritis, dan pencarian terhadap hukum alam dan keseimbangan pada alam.
5.      Di bidang etika
Aristoteles seorang filosof yang terbesar, memberikan definisi bahwa manusia itu adalah hewan yang berakal sehat yang mengeluarkan pendapatnya yang bebicara berdasarkan akal pikirannya (the animal that reasons). Dia pun mengajukan rumusan lain yaitu manusia itu adalah hewan yang berpolitik (zoon politicion, political animal), yaitu makhluk yang fungsi alamiah tetingginya ialah untuk menggunakan daya pikirnya demi kebaikan diri sendiri dan demi kebaikan masyarakatnya.
Pengamatan kelakuan manusia memperlihatkan ketidaksempurnaan pandangan Plato (dan Socrates) bahwa hanya perlu mengetahui apa yang baik untuk menjadi atau berbuat yang baik. Menurut Aristoteles, manusia tidak hanya mengetahui, tetapi juga harus mempraktekkan kelakuan baik dan membuatnya sebagai kebiasaan. Jadi, ia menarik kesimpulan tentang sifat dan tingkah laku manusia yang sangat dikagumi oleh mayoritas orang-orang Athena yang menghargai serta mengharapkan hasil-hasilnya, kegiatan praktis dari pengejaran pengetahuan.
Aristoteles menganjurkan prinsip jalan tengah yang baik (golden mean), yaitu jalan tengah antara ujung-ujung yang ekstrim, untuk menuntut orang-orang dalam tingkah laku mereka dan membantu mereka untuk memperoleh pengetahuan dan kebahagiaan. Beberapa kejahatan, seperti pencurian dan pembunuhan, yang dapat langsung dirasakan setiap orang, tetapi dalam banyak hal seseorang dihadapkan pada berbagai pilihan tindakan. Ia sebaiknya memilih suatu jalan tengah dan menolak jalan-jalan yang ekstrim, umpamanya ia sebaiknya bersikap berani, tidak terlalu takut ataupun nekat. Tetapi, pada waktu yang sama orang yang berani akan menjadi moderat dan bersikap berani semata-mata untuk alasan yang baik saja, untuk suatu maksud yang mulia.
Aristoteles setuju dengan Plato bahwa daya pikir sebaiknya mengandalkan nafsu dan gerak hati seseorang dan mengarahkannya sehingga kelakuan seseorang disesuaikan dengan cita-cita moral tertinggi, dengan demikian memperoleh kebahagiaan baginya sendiri dan bagi orang-orang lain. Ia tidak setuju dengan Plato tentang cara terbaik dalam mencapai suatu masyarakat yang bahagia. Aristoteles menganjurkan hak milik pribadi atas tanah (dengan menyatakan bahwa pemilikan umum merupakan hal yang tak efisien, karena urusan semua orang pada umumnya tidak menjadi urusan siapapun, dan karena itu diabaikan atau disalahgunakan).

F.                         Kelemahan Pemikiran Aristoteles
Aristoteles yang merupakan bapak ilmu berpandangan bahwa ilmu pendidikan dibangun melalui riset pendidikan. Riset merupakan suatu gerak maju dan kegiatan-kegiatan observasi menuju prinsip-prinsip umum yang bersifat menerangkan dan kembali kepada observasi.
Dia telah membuat banyak penemuan yang berharga­. Karena wibawa Aristoteles yang besar sekali, kesalahan-kesalahan ini diabadikan oleh para pendeta abad pertengahan dan dengan demikian menghambat kemajuan ilmu-ilmu pengetahuan, sedangkan sebenarnya pandangan-pandangannya tentang pengamatan dan induksi memberikan suatu dasar yang sehat.
Namun, banyak kelemahan konsep-konsep Aristoteles yang terbongkar kesalahannya dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan percobaan-percobaan pada masa-masa kemudian, khususnya sejak Galileo mulai merumuskan hukum mengenai gerak (motion). Hal ini dikarenakan keterbatasan alat percobaan dan ilmu pengetahuan pada masa Yunani kuno dibandingkan dengan masa-masa kemudian  Sudah barang tentu, manusia namanya, dia juga berbuat kesalahan. Tetapi, sungguh menakjubkan sekali betapa sedikitnya kesalahan yang dia bikin dalam ensiklopedi yang begitu luas.

BAB  III
KESIMPULAN

Urain-uraian yang telah dipaparkan membawa kita untuk menarik beberapa kesimpulan, yaitu:
(1)         Terdapat kesinambungan pemikiran meskipun di antara Plato dan Aristoteles, memiliki perbedaan-perbedaan pandangan filosofis.
(2)                     Menurut Aristotle Filsafat ilmu adalah ilmu (pengetahuan) yang meliputi kebenaran yang tekadang di dalamnya ilmu-ilmu metafisika, logika, retorika, etika, ekonomi politik dan estetika (filsafat keindahan).
(3)         Aristoteles juga membagi filsafat ilmu sebagai berikut :
a. Logika yaitu tentang bentuk susunan pikiran.
b. Filosofia teoritika yang diperinci atas :
         a. Fisika yaitu tentang dunia materiil (ilmu alam dan sebagainya)
         b. Matematika yaitu tentang barang menurut kuantitasnya.
         c. Metafisika yaitu tentang ada.
c. Filosofia praktika, tentang hidup kesusilaan (berbuat)
a. Etika yaitu tentang kesusilaan dalam hidup perorangan.
b. Ekonomi yaitu tentang kesusilaan dalam kekeluargaan.
c. Politika yaitu tentang kesusilaan dalam hidup kenegaraan.
d. Filosofia poetika/aktiva (pencipta)
Fisafat kesenian.
(4)         Sepanjang sejarah filsafat berkembanglah metode-metode, salah satunya yang digunakan aristoteles yaitu Metode skolastik
(5)         Menurut Aristoteles pemikiran kita melewati 3 jenis abstraksi
a. Aras abstraksi pertama - fisika.
b. Aras abstraksi kedua - matesis
c. Aras abstraksi ketiga - teologi atau “filsafat pertama”
(6)         Karya Aristoteles di antaranya di bidang politika, seni, sejarah, ilmu alam dan etika
(7)         Meskipun keterbatasan alat percobaan dan ilmu pengetahuan pada masa Yunani kuno dibandingkan dengan masa-masa kemudian. Tetapi, sungguh menakjubkan sekali betapa sedikitnya kesalahan yang dia bikin dalam ensiklopedi yang begitu luas.
 

DAFTAR PUSTAKA

dakir.wordpress.com, diakses 5 Oktober 2012 Pukul 20.00 WIB
id.wikipedia.org/wiki/Aristoteles. (diakses 5 Oktober 2012)
(diakses 6 Oktober 2012 Pukul 10.00 WIB)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar