Mata Kuliah TQM
Sumber : Materi Kuliah Dosen TQM Muchtar Hadi
( Fisip UNS)
PAKAR TQM dan PEMIKIRAN TQM
1) W. Edward Deming Ahli Statistik Amerika
Pakar kualitas)
Bapak TQM ; Sukses memimpin revolusi
kualitas di Jepang, dengan :
- Mengenalkan penggunaan tehnik pemecahan masalah dan pengendalianproses scr statistik (Statistical Process Control )
- 14 prinsip Deming
1. Menciptakan tujuan jangka panjang yang
mengarah ke perbaikan kualitas
Tujuan ini berfungsi untuk
meningkatkan produk untuk meningkatkan produk dan pelayanan,
dengan maksud untuk menjadi lebih kompetitif dan bertahan dalam bisnis. Tujuan dari prinsip
pemikiran Deming ini adalah sebagai upaya untuk mempertahankan dan mengembangkan
mutu yang kompetitif atau memiliki daya saing yang kuat.
2.
Adopsi Filosofi Baru.
Kita berada dalam zaman ekonomi baru. Manajemen
harus bangun dan menerima tantangan, harus belajar bertanggung jawab mereka,
dan menggunakan kepemimpinan untuk menciptakan perubahan. Manajemen perlu untuk
mengadopsi filosofi-filosofi manajemen terbaru, seiring dengan perubahan
lingkungan yang terjadi dengan cepat. Dasar pemikiran Deming dengan prinsipnya
yang kedua ini adalah dunia usaha tidak boleh kaku dengan strategi manajemen
yang sudah usang atau kadaluarsa, alias ketinggalan zaman. Keterbukaan untuk
belajar dan memakai metode-metode baru dalam organisasi untuk meningkatkan mutu
produk adalah wajar dan bahkan harus dilakukan.
3. Menghentikan ketergantungan pada inspeksi
untuk mencapai kualitas. Hilangkan kebutuhan akan
pemeriksaan mendasar secara massal, ciptakan produk yang berkualitas sejak
awal.
Setiap perusahaan pasti ada manajer yang berfungsi
mengawasi tugas karyawan. Biasanya manajer melakukan inspeksi mendadak untuk
mengetahui apakah karyawan melakukan pekerjaan secara tepat atau tidak. Dalam
perusahaan, motivasi kerja karyawan selalu tergantung pada pengawasan manajer
atau pimpinan. Artinya, kalau manajer selalu awasi maka karyawan dapat bekerja
dengan baik, tetapi jika manajer tidak ada maka kerja karyawan asal-asalan.
Dengan demikian, motivasi kerja karyawan dan kualitas hasil produk sangat
ditentukan oleh aktifitas inspeksi yang dilakukan manajer atau pimpinan.
4. Akhiri praktik melakukan bisnis
berdasarkan harga. Sebaliknya, minimalkan biaya total.
Orientasi keuntungan dalam
organisasi bisnis adalah hal yang wajar dan selalu dikejar untuk dimiliki oleh
organisasi. Biasanya yang memenangkan tender adalah perusahaan yang menawarkan
harga yang rendah. Dalam prinsip ini pemasok diharapkan sedikit
mungkin sehingga hubungan dengan pemasok dapat bersifat jangka panjang.
5.
Tingkatkan kualitas produk dan pelayanan secara konstan dan
berkesinambungan,
Dalam organisasi bisnis, kepekaan perusahaan
terhadap dunia saing merupakan entri point untuk mengembangkan hasil dan
kualitas produk. Hal ini dilakukan secara terus menerus untuk menghindari
kebosanan dan pengalihan pelanggan ke hasil produk lawan bisnis.
6.
Lembagakan pelatihan di tempat kerja
Training merupakan aspek yang sangat penting
karena dibutuhkan untuk meningkatkan kinerja karyawan. Melalui training,
karyawan dapat mempelajari skill dan knowledge baru yang dibutuhkan untuk tetap
dapat menyesuaikan dengan perubahan internal dan eksternal perusahaan. Supaya
training ini sukses dan dapat menciptakan continuous improvement, maka
perusahaan harus peka terhadap apa saja kebutuhan training karyawan, serta
harus dilakukan secara berkelanjutan di seluruh level karyawan termasuk
manajemen.
7.
Lembagakan kepemimpinan/supervisi
Tujuan pengawasan
haruslah untuk membantu manusia, mesin-mesin, dan peralatan untuk melakukan
pekerjaan yang lebih baik. Tingkatkan kualitas dari pengawasan manajemen dan
pengawasan pekerja produksi.
8.
Hilangkan rasa takut, sehingga setiap orang dapat bekerja efektif
untuk perusahaan.
Hal ini dimaksudkan
Deming sebagai upaya untuk memberi ruang dan suasana yang nyaman bagi karyawan
untuk melakukan fungsinya secara baik dan efektif, yang akhirnya dapat
menghasilkan kualitas proses dan hasil produksi yang bermutu.
9.
Hancurkan penghalang antar departemen.
Salah satu yang
menghambat kesuksesan organisasi adalah masing-masing departemen kerap kali
bekerja sendiri-sendiri, tanpa adanya kerjasama dengan departemen lain. Oleh
karena itu, sekat-sekat antara departemen ini harus dihilangkan, sehingga
orang-orang baik di bagian sales, produksi, riset, desain, marketing, finance,
IT, maupun HR dapat bekerja sebagai satu tim. Sehingga, tujuan dan tindakan dari masing-masing departemen dapat
disinkronisasi satu-sama lain dan terintegrasi dengan tujuan utama organisasi.
10. Hilangkan
slogan-slogan, target-target, poster yang ditujukan kepada karyawan untuk
meningkatkan produktifitas
Slogan yang menuntut supaya produktivitas tinggi,
tanpa benar-benar mengembangkan metode manajemen kualitas yang baik adalah
sia-sia. Jika yang ditiupkan hanya slogan saja, maka tiada gunanya, karena
masalah kualitas dan produktivitas yang rendah tersebut adanya pada sistem.
Oleh karena itu jangan hanya berslogan, melainkan benar-benar mengembangkan
metode dan prosedur untuk meningkatkan kualitas produk dan layanan secara terus
menerus.
11. Hapus standart kerja berdasarkan numeric
(tiadakan tujuan kuantitatif)
Prinsip Deming ini
lebih diarahkan pada upaya untuk meningkatkan kualitas ketimbang kuantitas
hasil produksi, bukan jumlah yang ditekankan melainkan mutu. Lebih baik sedikit
tetapi bermutu, ketimbang banyak tetapi tidak bermutu. Deming menyarankan untuk
menghilangkan standar kuota kerja atau tujuan dan target numeric, karena ini
justru menghambat improvement dalam jangka panjang. Ketika focus hanya pada
tujuan, bukannya proses, maka ini mengakibatkan konsentrasi bukannya pada
kepuasan pelanggan jangka panjang, melainkan sekedar target jangka pendek.
12. Hilangkan penghalang bagi rasa kebanggaan
atas kemampuan karyawan
Prinsip Deming ini
lebih dimaksudkan untuk melihat organisasi sebagai suatu keutuhan sistem yang
tidak terpisahkan satu bagian dengan bagian yang lainnya. Penghargaan yang
diberikan kepada salah satu bagian yang berhasil, harus dimengerti sebagai usaha
bersama semua bagian dalam sistem organisasi tersebut
13. Lembagakan
diklat
Organisasi harus menyediakan program-program
pendidikan dan pelatihan bagi karyawan. Dengan berinvestasi pada
program-program ini, organisasi dapat memberikan keyakinan pada karyawan bahwa
mereka serius dan peduli untuk mengembangkan karyawan. Sehingga, ini diharapkan
dapat mengikat komitmen karyawan kepada organisasi.
14. Ciptakan suatu struktur manajemen puncak
yang mendorong tiap orang untuk bertanggung jawab terhadap ke 13 transformasi
diatas
Dalam usaha bisnis, salah satu komponen kecil
(yang hanya mungkin ditangani oleh satu orang) sangat penting untuk menopang
jalannya roda perusahaan dalam meningkatkan kualitas/mutu produksi.
3. Siklus Deming ( P D S A )
___Plan – Do –Study (Check) – Act – Analysis___ [siklus Deming]
KET :
Plan ; melakukan riset pasar/konsumen dan menggunakan hasilnya dalam
perencanaan produk.
Do ;Membuat produk sesuai dng perencanaan.
Study (Check) ; memeriksa semua proses produksi dan hasilnya, apkh sdh
sesuai dng rencana
Act ; tindakan pemasaran(promosi dan penjualan)
2) Joseph J Juran
3) The Juran’s Trilogy
1. Perencanaan kualitas
langkah2 nya
a. Menentukan siapa pelanggannya
b. Mengidentifikasi kebut. Pelanggan
c. Mengembangkan produk dng keistimewaan yg dpt memenuhi kebpelanggan tsb.
1. Perencanaan kualitas
langkah2 nya
a. Menentukan siapa pelanggannya
b. Mengidentifikasi kebut. Pelanggan
c. Mengembangkan produk dng keistimewaan yg dpt memenuhi kebpelanggan tsb.
d. Mengembangkan sistim dan
proses yg memungkinkan orgn
menghslkan keistimewaan tsb
e.
Menyebarkan rencana kpd level
operasional
2. Pengendalian kualitas
langkahnya;
a. Menilai kinerja kualitas aktual
langkahnya;
a. Menilai kinerja kualitas aktual
b.
Membandingkan kinerja dengan sasaran.
c. Bertindak berds pada perbedaan antara kinerja dengan sasaran.
c. Bertindak berds pada perbedaan antara kinerja dengan sasaran.
3. Perbaikan Kualitas
perbaikan kualitas harus dilakukan secara terus menerus. (Fandy T h:55)
4) Phillip B Crosby
Dalil Pertama
difinisi kualitas = persyaratannya yaitu memenuhi persyaratan spesifikasi yang dibutuhkan.
difinisi kualitas = persyaratannya yaitu memenuhi persyaratan spesifikasi yang dibutuhkan.
Dalil ke dua
sistim kualitas adlh pencegahan bukan appraisal hasil akhir.
sistim kualitas adlh pencegahan bukan appraisal hasil akhir.
Baik à ke konsumen
Tdk à diperbaiki/ apkir
Mencegah yg “tdk baik” spy tidak terjadi mel.:
1. ketersediaan fasilitas
2. pelatihan
3. prosedur, pedoman kerja standar
4. Standar kinerja/prestasi
Mencegah yg “tdk baik” spy tidak terjadi mel.:
1. ketersediaan fasilitas
2. pelatihan
3. prosedur, pedoman kerja standar
4. Standar kinerja/prestasi
Dalil ke tiga
“Zero deffect” mrpkan standar kinerja yg harus digunakan sejak awal dan tiapkali.
Yg lalu = Standar yg mendekati (close enough)
misal : berkualitas jika efisiensi mesin mendekati 95% kemungkinan inefisiensi 5%
skg = tingkat kesalahan hrs 0 à hal ini bisa tercapai jika organisasi melakukan pek-n scr benar sejak awal dan tiapkali (input- proses – output)
“Zero deffect” mrpkan standar kinerja yg harus digunakan sejak awal dan tiapkali.
Yg lalu = Standar yg mendekati (close enough)
misal : berkualitas jika efisiensi mesin mendekati 95% kemungkinan inefisiensi 5%
skg = tingkat kesalahan hrs 0 à hal ini bisa tercapai jika organisasi melakukan pek-n scr benar sejak awal dan tiapkali (input- proses – output)
Dalil ke empat
Ukuran kualitas adalah “Price Of Non conformance” (beaya yg harus dikeluarkan akibat melakukan kesalahan)à jadi kualitas mrpkan jumlah “PONC” dan “POC” (beaya yg harus dikeluarkan apbl pek-an dilakukan dng benar)
Ukuran kualitas adalah “Price Of Non conformance” (beaya yg harus dikeluarkan akibat melakukan kesalahan)à jadi kualitas mrpkan jumlah “PONC” dan “POC” (beaya yg harus dikeluarkan apbl pek-an dilakukan dng benar)
TQM Mengandung tiga unsur :
- Strategi Nilai Pelanggan
Strategi Nilai Pelanggan
nilai pelanggan adlh keuntungan yg dpt diperoleh pelanggan mel. penggunaan produk/jasa orgn dan pengorbanan yg hrs
nilai pelanggan adlh keuntungan yg dpt diperoleh pelanggan mel. penggunaan produk/jasa orgn dan pengorbanan yg hrs
dilakukan oleh pelanggan
utk
memperolehnya.
Strategi Nilai Pelanggan ini mrpkan perencanaan bisnis utk memberikan nilai bagi pelanggan termasuk karakteristik produk, cara pengiriman, pelayanan dsb.
Strategi Nilai Pelanggan ini mrpkan perencanaan bisnis utk memberikan nilai bagi pelanggan termasuk karakteristik produk, cara pengiriman, pelayanan dsb.
- Sistim organisasional
- Perbaikan berkelanjutan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar