INDEX
Judul buku : LOGIKA
Penulis
: Noor Muhsin
Bakry
Penerbit
: Universitas Terbuka
Cetakan
ke : XI Maret 2009
Tebal
:
514 halaman
Analisis atau Pembagian
Analisis merupakan proses mengurai sesuatu
hal menjadi berbagai unsur yang terpisah untuk memahami sifat, hubungan, dan peranan
masing-masing unsur. Analisis secara umum sering juga disebut dengan pembagian.
Dalam logika, analisis atau pembagian berarti pemecah-belahan atau penguraian
secara jelas berbeda ke bagian-bagian dari suatu keseluruhan. Bagian dan
keseluruhan selalu berhubungan. Suatu keseluruhan adalah terdiri atas
bagian-bagian. Oleh karena itu, dapat diuraikan.
Keseluruhan pada umumnya dibedakan atas
keseluruhan logik dan keseluruhan realis. Keseluruhan logik merupakan
keseluruhan yang dapat menjadi predikat masing-masing bagiannya, sedang
keseluruhan realis merupakan keseluruhan yang tidak dapat dijadikan predikat
masing-masing bagiannya. Jika keseluruhan dibedakan antara keseluruhan logik
dan keseluruhan realis maka analisis dibedakan juga antara analisis logik dan
analisis realis.
Analisis logik adalah pemecah-belahan
sesuatu ke bagian-bagian yang membentuk keseluruhan atas dasar prinsip
tertentu. Analisis logik selalu merupakan pembagian suatu himpunan ke dalam
subhimpunan, yang dibedakan atas analisis universal dan analisis dikotomi.
Analisis universal merupakan pemerincian suatu genus dibagi ke dalam semua
spesiesnya atau pemecah-belahan term umum ke term-term khusus yang menyusunnya.
Analisis dikotomi merupakan pemecah-belahan sesuatu dibedakan menjadi dua kelompok
yang saling terpisah, yang satu merupakan term positif yang lain term negatif.
Analisis realis adalah pemecah-belahan
berdasarkan atas susunan benda yang merupakan kesatuan dalam perwujudannya.
Analisis realis dibedakan menjadi atas analisis esensial dan analisis
aksidental. Analisis esensial merupakan pemecah-belahan sesuatu hal ke unsur
dasar yang menyusunnya. Analisis aksidental merupakan pemecah-belahan sesuatu
hal berdasarkan sifat-sifat yang menyertai perwujudannya.
Dalam analisis ada aturan-aturan tertentu
yang menjadi petunjuk untuk mengadakan analisis secara ideal supaya hasilnya
tidak menimbulkan kesalahan, yaitu analisis harus berjalan menurut sebuah asas
tertentu, analisis harus lengkap dan tuntas, analisis harus jelas terpisah
antarbagiannya.
Klasifikasi Penggolongan
Klasifikasi merupakan proses pengelompokan
sifat, hubungan, maupun peranan masing-masing unsur yang terpisah dalam suatu
keseluruhan untuk memahami sesuatu konsep universal. Klasifikasi bergerak dari
barang-barang, kejadian-kejadian, fakta-fakta atau proses-proses alam kodrat
individual yang beraneka ragam coraknya, menuju ke arah keseluruhan yang
sistematik dan bersifat umum. Perbedaan antara klasifikasi dan analisis adalah
sebagai berikut: Analisis lebih erat hubungannya dengan proses yang semata-mata
bersifat formal, sedang klasifikasi lebih bersifat empirik serta induktif.
Pembedaan klasifikasi didasarkan atas
sifat bahan-bahan yang akan digolong-golongkan disebut dengan klasifikasi
kodrati, dan maksud yang dikandung oleh orang yang mengadakan penggolongan
disebut dengan klasifikasi buatan, dan juga klasifikasi gabungan antara
keduanya yang disebut dengan klasifikasi perantara atau klasifikasi diagnostik.
Klasifikasi kodrati ditentukan oleh
susunan kodrati, sifat-sifat dan atribut-atribut yang dapat ditemukan dari
bahan-bahan yang tengah diselidiki. Klasifikasi buatan ditentukan oleh sesuatu
maksud yang praktis dari seseorang, seperti untuk mempermudah penanganannya dan
untuk menghemat waktu serta tenaga. Klasifikasi diagnostik merupakan gabungan
yang tidak sepenuhnya kodrati dan juga tidak sepenuhnya buatan.
Hukum-hukum klasifikasi atau penggolongan
yang sama intinya dengan hukum-hukum analisis dapat ditentukan sebagai berikut:
Klasifikasi atau penggolongan harus hanya ada satu asas tertentu. Suatu
klasifikasi atau penggolongan harus sampai tuntas dan jelas. Unsur-unsur
sebagai bagian untuk menyusun konsep universal harus jelas terpisah satu dengan
yang lain
Definisi atau Penjelasan
Definisi merupakan unsur atau bagian dari
ilmu pengetahuan yang merumuskan dengan singkat dan tepat mengenai objek atau
masalah. Definisi sangat penting bagi seseorang yang menginginkan sanggup
berpikir dengan baik. Pernyataan sebagai suatu bentuk definisi harus terdiri
atas dua bagian, yaitu definiendum dan definiens, dua bagian ini harus ada jika
tidak bukanlah suatu definisi. Definisi atau batasan arti banyak macamnya, yang
disesuaikan dengan berbagai langkah, lingkungan, sifat, dan tujuannya. Secara
garis besar definisi dibedakan atas tiga macam, yakni definisi nominalis,
definisi realis, dan definisi praktis.
Definisi nominalis ialah menjelaskan
sebuah kata dengan kata lain yang lebih umum dimengerti. Jadi, sekadar menjelaskan kata sebagai tanda,
bukan menjelaskan hal yang ditandai. Definisi nominalis terutama dipakai pada permulaan sesuatu pembicaraan atau
diskusi. Definisi nominalis ada 6 macam, yaitu definisi sinonim, definisi
simbolik, definisi etimologik, definisi semantik, definisi stipulatif, dan
definisi denotatif.
Dalam membuat definisi nominalis ada 3
syarat yang perlu diperhatikan, yaitu: jika sesuatu kata hanya mempunyai
sesuatu arti tertentu harus selalu diikuti menurut arti dan pengertiannya yang
sangat biasa, jangan menggunakan kata untuk mendefinisikan jika tidak tahu
artinya secara tepat jika arti sesuatu istilah menjadi objek pembicaraan maka
harus tetap diakui oleh kedua pihak yang berdebat.
Definisi realis ialah penjelasan tentang
hal yang ditandai oleh sesuatu istilah. Jadi, bukan sekadar menjelaskan istilah,
tetapi menjelaskan isi yang dikandung oleh suatu istilah. Definisi realis ada 2
macam sebagai berikut.
1. Definisi Esensial.
Definisi esensial, yakni penjelasan dengan cara menguraikan bagian-bagian dasar
yang menyusun sesuatu hal, yang dapat dibedakan antara definisi analitik dan
definisi konotatif. Definisi analitik, yakni penjelasan dengan cara menunjukkan
bagian-bagian sesuatu benda yang mewujudkan esensinya. Definisi konotatif,
yakni penjelasan dengan cara menunjukkan isi dari suatu term yang terdiri atas
genus dan diferensia.
2. Definisi Deskriptif. Definisi
deskriptif, yakni penjelasan dengan cara menunjukkan sifat-sifat yang dimiliki
oleh hal yang didefinisikan yang dibedakan atas dua hal, definisi aksidental
dan definisi kausal. Definisi aksidental, yakni penjelasan dengan cara
menunjukkan jenis dari halnya dengan sifat-sifat khusus yang menyertai hal
tersebut, Definisi kausal, yakni penjelasan dengan cara menyatakan bagaimana
sesuatu hal terjadi atau terwujud. Hal ini berarti juga memaparkan asal mula
atau perkembangan dari hal-hal yang ditunjuk oleh suatu term.
Definisi praktis ialah penjelasan tentang
sesuatu hal ditinjau dari segi kegunaan atau tujuan, yang dibedakan atas 3
macam, definisi operasional, definisi fungsional, dan definisi persuasif.
Definisi operasional, yakni penjelasan suatu term dengan cara menegaskan
langkah-langkah pengujian khusus yang harus dilaksanakan atau dengan metode
pengukuran serta menunjukkan bagaimana hasil yang dapat diamati. Definisi
fungsional, yakni penjelasan sesuatu hal dengan cara menunjukkan kegunaan atau
tujuannya. Definisi persuasif, yakni penjelasan dengan cara merumuskan suatu
pernyataan yang dapat mempengaruhi orang lain. Definisi persuasif pada
hakikatnya merupakan alat untuk membujuk atau teknik untuk menganjurkan
dilakukannya perbuatan tertentu.
Dalam merumuskan definisi ada beberapa syarat yang
perlu diperhatikan supaya definisi yang dirumuskan itu baik dan betul-betul
mengungkapkan pengertian yang didefinisikan secara jelas dan mudah dimengerti.
Syarat-syarat definisi secara umum dan sederhana ada lima syarat,
definisi harus menyatakan ciri-ciri hakiki dari apa yang didefinisikan,
definisi harus merupakan suatu kesetaraan arti hal yang didefinisikan dengan
yang untuk mendefinisikan, definisi harus menghindarkan pernyataan yang memuat
istilah yang didefinisikan, definisi sedapat mungkin harus dinyatakan dalam
bentuk rumusan yang positif, definisi harus dinyatakan secara singkat dan jelas
terlepas dari rumusan yang kabur atau bahasa kiasDOWNLOAD PPTNYA
KB 1 http://www.slideshare.net/Pet-pet/dasar-logika-modul-3-kb1
KB 2 http://www.slideshare.net/Pet-pet/modul-3-kb2
KB 3 http://www.slideshare.net/Pet-pet/dasar-logika-modul-3-kb3
Tidak ada komentar:
Posting Komentar