Free Catbert Cursors at www.totallyfreecursors.com
ini dunia mayaku: Resume Modul 4 Buku Logika

SeLaMaT DaTanG

Semoga apa yang anda cari dan butuhkan ada di blog ini... Dan semoga membantu anda. Mohon maaf ketidaknyamanan pengunjung beberapa link tidak ditemukan. Untuk respon cepat bisa hubungi / lihat INFORMASI atau email langsung dan diusahakan tidak mendesak. :) Terimakasih kunjungan anda

DafTar LaBeL

Sabtu, 30 Maret 2013

Resume Modul 4 Buku Logika

INDEX

Judul buku      : LOGIKA
Penulis            : Noor Muhsin Bakry
Penerbit          : Universitas Terbuka
Cetakan ke     : XI Maret 2009
Tebal              : 514 halaman



Unsur Dasar  Proposisi

Unsur Dasar  Proposisi
Adalah suatu pernyataan yang terdiri atas hubugan 2 tem sebagai subjek dan predikat serta dapat dinilai benar dan salah
1.        Term sebagai subjek,
Yakni hal yang diakui atau diingkari.
Hal yang diterangkan dalam pernyataan disimbolkan S

2.      Term sebagai predikat
Yakni apa yang diakui atau disangkal dari subjek
Hal yang menerangkan dalam pernyataan disimbolkan P.
3.      Kopala
3.     Yakni kata yang menghubungkanan antara subjek dengan predikat
Hal yang mengungkapkan adanya hubungan antara subjek dan predikat.
4.      Kuantor
Pembilang yang menunjukan lingkungan yang dimaksudkan oleh subjek.
·                TERM SEBAGAI SUBJEK
Secara sederhana dapat dibedakan dalam
1.      Subjek universal
Mencakup semua dimaksud oleh subjek. Mis, semua mahasiswa Indonesia Ax.Sx atau Vx.Sx dibaca semua x dimana S berlaku untuk x atau semua x.
2.      Subjek particular
Mencakup sebagian dari keseluruhan yang disebutkan oleh subjek. Mis, ada mahasiswa Indonesia. Ex.Sx atau ? x.Sx dibaca ada x dimana S berlaku untuk x atau sebagian x, x bersifat S.
·                TERM SEBAGAI PREDIKAT
Dibedakan antara 
1.            Predikat Afirmatif
Sifat mengiyakan adanya hubungan predikat dengan subjek dirumuskan “ adalah P “. Mis, semua peserta kuliah logika “ rajin belajar “.



2.            Px, dibaca sifat P berlaku untuk x atau x bersifat P.
Predikat negative sifat mengingkari adanya hubungan predikat dengan subjek atau sifat meniadakan  hubungan subjek dengan predikat. Dirumuskan “ bukan P “. Mis, sebagian peserta kuliah logika “ tidak rajin belajar “.
Hubungan antara term subjek dan term predikat dalam proposisi kategorial sebagaimana dikemukakan Keraf (1983) dapat berwujud:
a.              Oval: 1Suatu perangkap dapat tercangkup dalam perangkat lain, jika semua anggota perangkat pertama adalah anggota dari perangkat kedua, tetapi tidak semua anggota perangkat kedua harus menjadi anggota perangkat pertama. Contoh:

b.             Oval: 2Oval: 1Sebuah perangkat dapat juga berada di luar perangkat lain, jika kedua perangkat itu tidak memiliki anggota bersama. Contoh:



c.              Relasi itu dapat juga berbentuk hanya sebagian yang tercakup perangkat lain, jika beberapa anggota dari perangkat pertama juga menjadi anggota dari perangkat kedua.





d.             Relasi terakhir adalah sebagian di luar perangkat lain, jika beberapa anggota dari perangkat pertama juga bukan anggota perangkat kedua. Contoh:



·                PROPOSISI KATEGORIK
1.            Subjek universal dan predikat afirmatif
Mis, “ semua rakyat Indonesia ber-Ketuhanan yang maha Esa “ disebut Proposisi universal afirmatif. Dirumuskan x(Sx ? Px) dibaca semua S adalah P.
2.            Subjek universal dan predikat negative
Mis, “ Semua rakyat Indonesia tidak berpaham komunis “ disebut dengan Proposisi universal negative. Dirumuskan x(Sx ? -Px) dibaca semua S bukan P.
3.            Subjek particular dan predikat afirmatif 
mis, “Sebagian rakyat Indonesia adalah keturunan asing “ disebut proposisi particular afirmatif. Dirumuskan ?x (Sx ^ Px ) dibaca ada S yang P  
4.            Subjek particular dan predikat negative
Mis, “Sebagian rakyat Indonesia tidak beragama islam “ disebut proposisi particular negative. Dirumuskan ?x (Sx ^ -Px ) dibaca ada S yang P
·          













Empat Macam Proposisi
Proposisi kategorik merupakan pernyataan yang terdiri atas hubungan dua term sebagai subjek dan predikat, dan secara sederhana dibedakan atas empat macam, yaitu: proposisi universal afirmatif, proposisi universal negatif, proposisi partikular afirmatif, dan proposisi partikular negatif. Dari empat macam proposisi kategorik berdasarkan denotasi atau luas term yang dihubungkan, dapat dibedakan menjadi tujuh macam proposisi kategorik.
Proposisi universal afirmatif ialah pernyataan bersifat umum yang mengiyakan adanya hubungan subjek dengan predikat, dirumuskan berikut ini. “Semua S adalah P”. Proposisi universal afirmatif, berdasarkan perbandingan luas term, dapat dibedakan atas dua macam: universal afirmatif ekuivalen dan universal afirmatif implikasi.
1.      Proposisi universal afirmatif ekuivalen ialah pernyataan umum X mengiyakan yang antara subjek dan predikat merupakan suatu persamaan, yakni semua anggota subjek adalah anggota predikat dan semua anggota predikat adalah anggota subjek, misal: Semua manusia berbudaya.
2.      Proposisi universal afirmatif implikasi ialah pernyataan umum mengiyakan yang semua subjek merupakan bagian dari predikat, yakni semua anggota subjek menjadi himpunan bagian dari predikat, misal: Setiap warga negara Indonesia ber-Ketuhanan Yang Maha Esa.
Proposisi universal negatif ialah pernyataan bersifat umum yang mengingkari adanya hubungan subjek dengan predikat, dirumuskan: “semua S bukan P”. Proposisi universal negatif berdasarkan perbandingan luas term, hanya ada satu bentuk, yaitu berbentuk eksklusif sehingga lengkapnya disebut universal negatif eksklusif, yaitu pernyataan umum mengingkari yang berarti antara subjek dan predikat tidak ada hubungan, misalnya semua rakyat Indonesia tidak mengikuti ajaran komunis.
Proposisi partikular afirmatif ialah pernyataan bersifat khusus yang mengiyakan adanya hubungan subjek dengan predikat, dirumuskan: “sebagian S adalah P”. Proposisi partikular afirmatif berdasarkan perbandingan luas term, dapat dibedakan atas dua macam: partikular afirmatif inklusif dan partikular afirmatif implikasi.
1.      Proposisi partikular afirmatif inklusif ialah pernyataan khusus mengiyakan yang sebagian subjek merupakan bagian dari predikat, yakni ada anggota subjek yang menjadi bagian predikat dan ada anggota predikat yang menjadi bagian subjek, misal: Sebagian rakyat Indonesia adalah keturunan asing.
2.      Proposisi partikular afirmatif implikasi ialah pernyataan khusus mengiyakan yang sebagian dari subjek merupakan suatu predikat, yakni ada sebagian anggota subjek yang menjadi himpunan predikat, misal: Sebagian rakyat Indonesia adalah warga Partai Demokrasi Indonesia.
Proposisi partikular negatif ialah pernyataan bersifat khusus yang mengingkari adanya hubungan subjek dengan predikat, dirumuskan: “sebagian S bukan P”. Proposisi partikular negatif berdasarkan perbandingan luas term terdapat dibedakan atas dua macam: partikular negatif inklusif dan partikular negatif implikasi.
1.      Proposisi partikular negatif inklusif ialah pernyataan khusus mengingkari yang sebagian subjek tidak merupakan bagian dari predikat, yakni ada sebagian subjek yang tidak termasuk predikat dan ada sebagian predikat yang tidak termasuk subjek, misalnya Sebagian Sarjana Hukum bukan ahli politik.
2.      Proposisi partikular negatif implikasi ialah pernyataan khusus mengingkari yang sebagian dari subjek tidak merupakan suatu predikat, yakni ada sebagian subjek yang bukan anggota predikat dan semua anggota predikat merupakan bagian dari subjek, misalnya Sebagian manusia bukan bangsa Indonesia.

DOWNLOAD PPTNYA
KB 1 http://www.slideshare.net/Pet-pet/modul-4-kb1
KB 2 http://www.slideshare.net/Pet-pet/dasar-logika-modul-4-kb2
KB 3 http://www.slideshare.net/Pet-pet/dasar-logika-modul-4-kb3

Tidak ada komentar:

Posting Komentar