Free Catbert Cursors at www.totallyfreecursors.com
ini dunia mayaku: Seleksi Resiko (Underwriting)

SeLaMaT DaTanG

Semoga apa yang anda cari dan butuhkan ada di blog ini... Dan semoga membantu anda. Mohon maaf ketidaknyamanan pengunjung beberapa link tidak ditemukan. Untuk respon cepat bisa hubungi / lihat INFORMASI atau email langsung dan diusahakan tidak mendesak. :) Terimakasih kunjungan anda

DafTar LaBeL

Sabtu, 30 Maret 2013

Seleksi Resiko (Underwriting)


Underwriting


Pada asuransi individu, penerimaan aplikasi asuransi Anda tergantung hasil seleksi risiko (underwriting) atas diri Anda, yang dilakukan dengan mengevaluasi informasi dalam formulir yang Anda isi dan mungkin juga hasil tes kesehatan. Cakupan asuransi Anda tergantung pada kebiasaan, berat badan, riwayat kesehatan, usia, pendapatan Anda atau faktor-faktor lain yang dipertimbangkan dalam penerimaan risiko. Perusahaan asuransi dapat menyetujui pertanggungan Anda dengan premi standar atau premi ekstra, menolak, menunda, atau menerbitkan polis dengan pembatasan cakupan.
Pada asuransi kumpulan, setiap anggota dijamin mendapatkan perlindungan. Anda tidak mungkin ditolak bila dapat membuktikan keanggotaan dalam kumpulan tersebut. Anda tidak perlu menjawab pertanyaan mengenai kesehatan, keuangan, dll, untuk mendapatkan kepesertaan asuransi Anda. Penolakan dan penerimaan asuransi kumpulan dilakukan secara kelompok: menerima atau menolak seluruh anggota.


http://pengertianasuransi.com/wp-content/themes/core/images/postheadericon.png
 

Premi

Premi asuransi adalah sejumlah uang yang wajib dibayar oleh tertanggung kepada penanggung setiap jangka waktu tertentu, biasanya setiap bulan selama asuransi berlangsung. Besarnya jumlah premi asuransi tergantung pada jumlah asuransi yang disetujui oleh tertanggung pada saat diadakan asuransi.
Dalam dunia asuransi yang dimaksud risiko adalah, apabila risiko tersebut diartikan sebagai ketidak pastian yang menimbulkan kerugian (Uncertainty of loss), yang dimaksud disini kerugian daIam arti financial (financial risk), dimana kerugian tersebut dapat dinilai secara financial atau dinilai dengan uang.
         Jenis risiko :
        Risiko pribadi (personal risk)
        Risiko harta (property risk)
        Risiko tanggung gugat (liability risk)

         Ketidakpastian :
        Ketidakpastian ekonomis
        Ketidakpastian berkaitan dengan alam
        Ketidakpastian yang manusiawi


http://pengertianasuransi.com/wp-content/themes/core/images/postheadericon.png
 
 KLASIFIKASI RISIKO
*      Speculative Risks
(Risiko Spekulatif)
Risiko spekulatif adalah risiko yang memberikan kemungkinan untung (gain) atau rugi (loss) atau tidak untung dan tidak rugi (break even). Risiko Spekulatif disebut juga risiko dinamis (dynamic risk).
Contoh:  Risiko dalam dunia perdagangan (kemungkinan untung atau rugi)
*      Pure Risks
(Risiko murni)
Risiko yang hanya mempunyai satu akibat yaitu kerugian. Sehingga tidak ada orang yang akan menarik keuntungan dari risiko ini.
Contoh: Kebakaran

*      Fundamental Risk
 (Risiko fundamental)
Risiko yang sebab maupun akibatnya impersonal (tidak menyangkut seseorang). dimana kerugian yang timbul dari risiko yang bersifat fundamental biasanya tidak hanya menimpa seorang individu melainkan menimpa banyak orang.
Contoh : Gempa bumi - perang - Inflasi - dll
Risiko yang sifatnya fundamental dapat timbul misalnya dari :
1. Sifat masyarakat dimana kita hidup.
2. Dari peristiwa-peristiwa phisik tertentu yang terjadi diluar
kendali manusia.



*      Particular Risks
(Risiko khusus)
Risiko khusus dimana risiko ini disebabkan oleh peristiwa-peristiwa individual dan akibatnya terbatas.
Contoh: Pencurian



http://pengertianasuransi.com/wp-content/themes/core/images/postheadericon.png
 
Guna Klasifikasi Risiko
Klasifikasi risiko berguna dalam rangka menetapkan apakah suatu risiko dapat diasuransikan atau tidak dan untuk menentukan apakah suatu risiko lebih tepat ditangani oleh pemerintah atau diserahkan kepada lembaga asuransi komersial.

Risiko yang dapat diasuransikan dan risiko yang tidak dapat  diasuransikan
         Risiko spekulaif tidak dapat diasuransikan karena pada risiko ini terdapat kemungkinan untuk mendapatkan keuntungan.
         Risiko murni dapat diasuransikan karena hanya mempunyai satu kemungkinan yaitu mendatangkan kerugian, tetapi berdasarkan pertimbangan secara yuridis maupun komersial tidak semua risiko murni dapat diasuransikan.
         Risiko fundamental; biasanya asuransinya dikelola oleh pemerintah, hal ini dikarenakan akibat dari risiko ini dalam jumlah dan area yang luas.


http://pengertianasuransi.com/wp-content/themes/core/images/postheadericon.png
 
Dalam bisnis Asuransi Jiwa, resiko-resiko yang dihadapi oleh setiap individu (Pihak Tertanggung) dipindahkan atau ditransfer kepada Pihak Penanggung, dalam hal ini adalah pihak perusahaan Asuransi Jiwa, yang setuju untuk mengganti kerugian dalam jumlah tertentu yang disebutkan di dalam kontrak polis apabila resiko tersebut terjadi pada pihak Tertanggung. Sebelumnya Pihak Tertanggung akan menyerahkan sejumlah uang dalam jumlah tertentu kepada pihak Penanggung secara berkala (premi) untuk mengcover resiko-resiko yang mereka hadapi. 
Sebelum menetapkan besarnya premi yang wajib dibayar oleh Pihak Tertanggung, perusahaan Asuransi Jiwa harus memperhatikan beberapa faktor.
Faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam menentukan jumlah premi:
  • Kemungkinan kerugian
  • Nilai dari setiap kerugian;
  • Biaya administrasi yang diperlukan untuk menjalankan usaha, seperti mengumpulkan premi dari setiap anggota, mengukur kerugian, membayar klaim, dan lain-lain;
  • Ambang kesalahan yang mungkin timbul saat memprediksi kerugian;
  • Faktor lainnya seperti finansial, kesehatan, dan faktor-faktor sosial.
  • Perusahaan Asuransi Jiwa harus mempertimbangkan seluruh faktor-faktor tersebut sehingga terhindar dari kerugian, seperti misalnya: menentukan jumlah premi yang lebih kecil dari seharusnya.


http://pengertianasuransi.com/wp-content/themes/core/images/postheadericon.png
 
Tahap-tahap manajemen risiko:
  • Mengidentifikasi terlebih dahulu risiko-risiko yang mungkin akan dialami oleh perusahaan
  • Mengevaluasi atas masing-masing risiko ditinjau dari severity (nilai risiko) dan frekuensinya
  • http://pengertianasuransi.com/wp-content/themes/core/images/postheadericon.pngMengendalikan risiko, secara fisik (risiko dihilangkan, risiko diminimalisir) dan ataupun secara finansial (risiko ditahan, risiko ditransfer)
Detail Kegiatan Manajemen Resiko

Risk Management
Teknik mengelola risiko melalui proses
  • Identifikasi risiko (menginventarisasi risiko yang dimiliki suatu obyek)
  • Analisa risiko (menganalisa profil risiko yang teridentifikasi)
  •  Evaluasi risiko (mengukur frekuensi dan dampak terhadap risiko yang ada)
  • Pengendalian risiko.(Retain, Reduce, Eliminate, Transfer to Insurance)

Tujuan :
  • Memahami risiko atas suatu obyek.
  •  Meningkatkan tingkat Kesehatan Keselamatan Kerja (K3).
  •  Meningkatkan efisiensi atas beban operasional perusahaan.

Risk Survey / Assessment
Survey terhadap obyek yang akan diasuransikan serta hal-hal lain yang dapat mempengaruhi besar kecilnya risiko terhadap obyek yang akan diasuransikan.

Tujuan : 
o    Mengetahui secara detil obyek yang akan diasuransikan, meliputi : jenis, jumlah dan spesifikasi obyek, lokasi, legalitas, kepemilikan, potensi klaim, kemungkinan besaran kerugian jika terjadi klaim, safety factor, dll.
o    Meyakinkan Underwriter / Perusahaan Asuransi bahwa calon Tertanggung memiliki itikad terbaik dalam berasuransi.
Risk Valuation
Penilaian (Appraisal) terhadap obyek yang diasuransikan.
Tujuan :
o    Mendapatkan nilai yang sebenarnya atas obyek yang akan diasuransikan.
o    Menghindari under Insured, manakala nilai pertanggungan lebih kecil daripada actual value.











DAFTAR PUSTAKA

esutomo.staff.gunadarma.ac.idgaringjenis-jenis asuransi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar