Underwriting
Pada asuransi individu, penerimaan aplikasi asuransi Anda
tergantung hasil seleksi risiko (underwriting) atas diri Anda, yang
dilakukan dengan mengevaluasi informasi dalam formulir yang Anda isi dan
mungkin juga hasil tes kesehatan. Cakupan asuransi Anda tergantung pada
kebiasaan, berat badan, riwayat kesehatan, usia, pendapatan Anda atau
faktor-faktor lain yang dipertimbangkan dalam penerimaan risiko. Perusahaan
asuransi dapat menyetujui pertanggungan Anda dengan premi standar atau premi
ekstra, menolak, menunda, atau menerbitkan polis dengan pembatasan cakupan.
Pada asuransi kumpulan, setiap anggota dijamin mendapatkan
perlindungan. Anda tidak mungkin ditolak bila dapat membuktikan keanggotaan
dalam kumpulan tersebut. Anda tidak perlu menjawab pertanyaan mengenai
kesehatan, keuangan,
dll, untuk mendapatkan kepesertaan asuransi Anda. Penolakan dan penerimaan
asuransi kumpulan dilakukan secara kelompok: menerima atau menolak seluruh
anggota.
Premi
Premi asuransi adalah sejumlah uang yang wajib dibayar oleh
tertanggung kepada penanggung setiap jangka waktu tertentu, biasanya setiap
bulan selama asuransi berlangsung. Besarnya jumlah premi asuransi tergantung
pada jumlah asuransi yang disetujui oleh tertanggung pada saat diadakan
asuransi.
Dalam dunia asuransi yang dimaksud risiko
adalah, apabila risiko tersebut diartikan sebagai ketidak pastian yang
menimbulkan kerugian (Uncertainty of loss), yang dimaksud disini kerugian daIam
arti financial (financial risk), dimana kerugian tersebut dapat dinilai secara
financial atau dinilai dengan uang.
•
Jenis risiko :
–
Risiko pribadi (personal risk)
–
Risiko harta (property risk)
–
Risiko tanggung gugat (liability risk)
•
Ketidakpastian :
–
Ketidakpastian ekonomis
–
Ketidakpastian berkaitan dengan alam
–
Ketidakpastian yang manusiawi
KLASIFIKASI
RISIKO
Speculative Risks
(Risiko Spekulatif)
Risiko spekulatif adalah risiko yang memberikan
kemungkinan untung (gain) atau rugi (loss) atau tidak untung dan tidak rugi
(break even). Risiko Spekulatif disebut juga risiko dinamis (dynamic risk).
Contoh:
Risiko dalam dunia perdagangan
(kemungkinan untung atau rugi)
Pure Risks
(Risiko
murni)
Risiko yang hanya
mempunyai satu akibat yaitu kerugian. Sehingga tidak ada orang yang akan
menarik keuntungan dari risiko ini.
Contoh: Kebakaran
Fundamental Risk
(Risiko fundamental)
Risiko yang sebab
maupun akibatnya impersonal (tidak menyangkut seseorang). dimana kerugian yang
timbul dari risiko yang bersifat fundamental biasanya tidak hanya menimpa
seorang individu melainkan menimpa banyak orang.
Contoh : Gempa bumi - perang - Inflasi - dll
Risiko yang sifatnya fundamental dapat
timbul misalnya dari :
1. Sifat masyarakat dimana kita hidup.
2. Dari peristiwa-peristiwa phisik
tertentu yang terjadi diluar
kendali manusia.
Particular Risks
(Risiko
khusus)
Risiko khusus
dimana risiko ini disebabkan oleh peristiwa-peristiwa individual dan akibatnya
terbatas.
Contoh: Pencurian
Guna
Klasifikasi Risiko
Klasifikasi risiko
berguna dalam rangka menetapkan apakah suatu risiko dapat diasuransikan atau
tidak dan untuk menentukan apakah suatu risiko lebih tepat ditangani oleh
pemerintah atau diserahkan kepada lembaga asuransi komersial.
Risiko yang dapat diasuransikan dan risiko
yang tidak dapat diasuransikan
•
Risiko
spekulaif tidak dapat diasuransikan karena pada risiko ini terdapat kemungkinan
untuk mendapatkan keuntungan.
•
Risiko
murni dapat diasuransikan karena hanya mempunyai satu kemungkinan yaitu
mendatangkan kerugian, tetapi berdasarkan pertimbangan secara yuridis maupun
komersial tidak semua risiko murni dapat diasuransikan.
•
Risiko
fundamental; biasanya asuransinya dikelola oleh pemerintah, hal ini dikarenakan
akibat dari risiko ini dalam jumlah dan area yang luas.
Dalam bisnis Asuransi
Jiwa, resiko-resiko yang dihadapi oleh setiap individu (Pihak Tertanggung)
dipindahkan atau ditransfer kepada Pihak Penanggung, dalam hal ini adalah pihak
perusahaan Asuransi Jiwa, yang setuju untuk mengganti kerugian dalam jumlah
tertentu yang disebutkan di dalam kontrak polis apabila resiko tersebut terjadi
pada pihak Tertanggung. Sebelumnya Pihak Tertanggung akan menyerahkan sejumlah
uang dalam jumlah tertentu kepada pihak Penanggung secara berkala (premi) untuk
mengcover resiko-resiko yang mereka hadapi.
Sebelum menetapkan
besarnya premi yang wajib dibayar oleh Pihak Tertanggung, perusahaan Asuransi
Jiwa harus memperhatikan beberapa faktor.
Faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam menentukan jumlah premi:
- Kemungkinan kerugian
- Nilai dari setiap kerugian;
- Biaya administrasi yang diperlukan untuk menjalankan usaha, seperti mengumpulkan premi dari setiap anggota, mengukur kerugian, membayar klaim, dan lain-lain;
- Ambang kesalahan yang mungkin timbul saat memprediksi kerugian;
- Faktor lainnya seperti finansial, kesehatan, dan faktor-faktor sosial.
- Perusahaan Asuransi Jiwa harus mempertimbangkan seluruh faktor-faktor tersebut sehingga terhindar dari kerugian, seperti misalnya: menentukan jumlah premi yang lebih kecil dari seharusnya.
Tahap-tahap manajemen risiko:
- Mengidentifikasi terlebih dahulu risiko-risiko yang mungkin akan dialami oleh perusahaan
- Mengevaluasi atas masing-masing risiko ditinjau dari severity (nilai risiko) dan frekuensinya
- Mengendalikan risiko, secara fisik (risiko dihilangkan, risiko diminimalisir) dan ataupun secara finansial (risiko ditahan, risiko ditransfer)
Detail Kegiatan
Manajemen Resiko
Risk Management
Teknik mengelola risiko melalui proses
- Identifikasi risiko (menginventarisasi risiko yang dimiliki suatu obyek)
- Analisa risiko (menganalisa profil risiko yang teridentifikasi)
- Evaluasi risiko (mengukur frekuensi dan dampak terhadap risiko yang ada)
- Pengendalian
risiko.(Retain, Reduce, Eliminate, Transfer to Insurance)
Tujuan :
- Memahami risiko atas suatu obyek.
- Meningkatkan tingkat Kesehatan Keselamatan Kerja (K3).
- Meningkatkan
efisiensi atas beban operasional perusahaan.
Risk Survey / Assessment
Survey terhadap obyek yang akan diasuransikan
serta hal-hal lain yang dapat mempengaruhi besar kecilnya risiko terhadap obyek
yang akan diasuransikan.
Tujuan :
o Mengetahui secara detil obyek yang akan diasuransikan, meliputi : jenis, jumlah dan spesifikasi obyek, lokasi, legalitas, kepemilikan, potensi klaim, kemungkinan besaran kerugian jika terjadi klaim, safety factor, dll.
o Meyakinkan Underwriter / Perusahaan Asuransi bahwa calon Tertanggung memiliki itikad terbaik dalam berasuransi.
Tujuan :
o Mengetahui secara detil obyek yang akan diasuransikan, meliputi : jenis, jumlah dan spesifikasi obyek, lokasi, legalitas, kepemilikan, potensi klaim, kemungkinan besaran kerugian jika terjadi klaim, safety factor, dll.
o Meyakinkan Underwriter / Perusahaan Asuransi bahwa calon Tertanggung memiliki itikad terbaik dalam berasuransi.
Risk Valuation
Penilaian (Appraisal) terhadap obyek yang
diasuransikan.
Tujuan :
o Mendapatkan nilai yang sebenarnya atas obyek yang akan diasuransikan.
o Menghindari under Insured, manakala nilai pertanggungan lebih kecil daripada actual value.
Tujuan :
o Mendapatkan nilai yang sebenarnya atas obyek yang akan diasuransikan.
o Menghindari under Insured, manakala nilai pertanggungan lebih kecil daripada actual value.
DAFTAR PUSTAKA
esutomo.staff.gunadarma.ac.idgaringjenis-jenis
asuransi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar