Free Catbert Cursors at www.totallyfreecursors.com
ini dunia mayaku: PAKAR TQM dan PEMIKIRAN TQM

SeLaMaT DaTanG

Semoga apa yang anda cari dan butuhkan ada di blog ini... Dan semoga membantu anda. Mohon maaf ketidaknyamanan pengunjung beberapa link tidak ditemukan. Untuk respon cepat bisa hubungi / lihat INFORMASI atau email langsung dan diusahakan tidak mendesak. :) Terimakasih kunjungan anda

DafTar LaBeL

Kamis, 30 Januari 2014

PAKAR TQM dan PEMIKIRAN TQM




Mata Kuliah TQM

Sumber : Materi Kuliah Dosen TQM Muchtar Hadi
( Fisip UNS)
 



PAKAR  TQM dan PEMIKIRAN TQM


1)      W. Edward Deming Ahli Statistik Amerika Pakar kualitas)
Bapak TQM ; Sukses memimpin revolusi kualitas di Jepang, dengan :
  1. Mengenalkan penggunaan tehnik    pemecahan masalah dan pengendalianproses scr statistik (Statistical Process  Control )
  2. 14 prinsip Deming
1.      Menciptakan tujuan jangka panjang yang mengarah ke perbaikan kualitas
Tujuan ini berfungsi untuk meningkatkan produk untuk meningkatkan produk dan pelayanan, dengan maksud untuk menjadi lebih kompetitif dan bertahan dalam bisnis. Tujuan dari prinsip pemikiran Deming ini adalah sebagai upaya untuk mempertahankan dan mengembangkan mutu yang kompetitif atau memiliki daya saing yang kuat.
2.      Adopsi Filosofi Baru.
Kita berada dalam zaman ekonomi baru. Manajemen harus bangun dan menerima tantangan, harus belajar bertanggung jawab mereka, dan menggunakan kepemimpinan untuk menciptakan perubahan. Manajemen perlu untuk mengadopsi filosofi-filosofi manajemen terbaru, seiring dengan perubahan lingkungan yang terjadi dengan cepat. Dasar pemikiran Deming dengan prinsipnya yang kedua ini adalah dunia usaha tidak boleh kaku dengan strategi manajemen yang sudah usang atau kadaluarsa, alias ketinggalan zaman. Keterbukaan untuk belajar dan memakai metode-metode baru dalam organisasi untuk meningkatkan mutu produk adalah wajar dan bahkan harus dilakukan.
3.      Menghentikan ketergantungan pada inspeksi untuk mencapai kualitas. Hilangkan kebutuhan akan pemeriksaan mendasar secara massal, ciptakan produk yang berkualitas sejak awal.
Setiap perusahaan pasti ada manajer yang berfungsi mengawasi tugas karyawan. Biasanya manajer melakukan inspeksi mendadak untuk mengetahui apakah karyawan melakukan pekerjaan secara tepat atau tidak. Dalam perusahaan, motivasi kerja karyawan selalu tergantung pada pengawasan manajer atau pimpinan. Artinya, kalau manajer selalu awasi maka karyawan dapat bekerja dengan baik, tetapi jika manajer tidak ada maka kerja karyawan asal-asalan. Dengan demikian, motivasi kerja karyawan dan kualitas hasil produk sangat ditentukan oleh aktifitas inspeksi yang dilakukan manajer atau pimpinan.
4.      Akhiri praktik melakukan bisnis berdasarkan harga. Sebaliknya, minimalkan biaya total.
Orientasi keuntungan dalam organisasi bisnis adalah hal yang wajar dan selalu dikejar untuk dimiliki oleh organisasi. Biasanya yang memenangkan tender adalah perusahaan yang menawarkan harga yang rendah. Dalam prinsip ini pemasok diharapkan sedikit mungkin sehingga hubungan dengan pemasok dapat bersifat jangka panjang.
5.      Tingkatkan kualitas produk dan pelayanan secara konstan dan berkesinambungan,
Dalam organisasi bisnis, kepekaan perusahaan terhadap dunia saing merupakan entri point untuk mengembangkan hasil dan kualitas produk. Hal ini dilakukan secara terus menerus untuk menghindari kebosanan dan pengalihan pelanggan ke hasil produk lawan bisnis.
6.      Lembagakan pelatihan di tempat kerja
Training merupakan aspek yang sangat penting karena dibutuhkan untuk meningkatkan kinerja karyawan. Melalui training, karyawan dapat mempelajari skill dan knowledge baru yang dibutuhkan untuk tetap dapat menyesuaikan dengan perubahan internal dan eksternal perusahaan. Supaya training ini sukses dan dapat menciptakan continuous improvement, maka perusahaan harus peka terhadap apa saja kebutuhan training karyawan, serta harus dilakukan secara berkelanjutan di seluruh level karyawan termasuk manajemen.
7.      Lembagakan kepemimpinan/supervisi
Tujuan pengawasan haruslah untuk membantu manusia, mesin-mesin, dan peralatan untuk melakukan pekerjaan yang lebih baik. Tingkatkan kualitas dari pengawasan manajemen dan pengawasan pekerja produksi.
8.      Hilangkan rasa takut, sehingga setiap orang dapat bekerja efektif untuk perusahaan.
Hal ini dimaksudkan Deming sebagai upaya untuk memberi ruang dan suasana yang nyaman bagi karyawan untuk melakukan fungsinya secara baik dan efektif, yang akhirnya dapat menghasilkan kualitas proses dan hasil produksi yang bermutu.
9.      Hancurkan penghalang antar departemen.
Salah satu yang menghambat kesuksesan organisasi adalah masing-masing departemen kerap kali bekerja sendiri-sendiri, tanpa adanya kerjasama dengan departemen lain. Oleh karena itu, sekat-sekat antara departemen ini harus dihilangkan, sehingga orang-orang baik di bagian sales, produksi, riset, desain, marketing, finance, IT, maupun HR dapat bekerja sebagai satu tim. Sehingga, tujuan dan tindakan dari masing-masing departemen dapat disinkronisasi satu-sama lain dan terintegrasi dengan tujuan utama organisasi.
10.  Hilangkan slogan-slogan, target-target, poster yang ditujukan kepada karyawan untuk meningkatkan produktifitas
Slogan yang menuntut supaya produktivitas tinggi, tanpa benar-benar mengembangkan metode manajemen kualitas yang baik adalah sia-sia. Jika yang ditiupkan hanya slogan saja, maka tiada gunanya, karena masalah kualitas dan produktivitas yang rendah tersebut adanya pada sistem. Oleh karena itu jangan hanya berslogan, melainkan benar-benar mengembangkan metode dan prosedur untuk meningkatkan kualitas produk dan layanan secara terus menerus.
11.  Hapus standart kerja berdasarkan numeric (tiadakan tujuan kuantitatif)
Prinsip Deming ini lebih diarahkan pada upaya untuk meningkatkan kualitas ketimbang kuantitas hasil produksi, bukan jumlah yang ditekankan melainkan mutu. Lebih baik sedikit tetapi bermutu, ketimbang banyak tetapi tidak bermutu. Deming menyarankan untuk menghilangkan standar kuota kerja atau tujuan dan target numeric, karena ini justru menghambat improvement dalam jangka panjang. Ketika focus hanya pada tujuan, bukannya proses, maka ini mengakibatkan konsentrasi bukannya pada kepuasan pelanggan jangka panjang, melainkan sekedar target jangka pendek.
12.  Hilangkan penghalang bagi rasa kebanggaan atas kemampuan karyawan
Prinsip Deming ini lebih dimaksudkan untuk melihat organisasi sebagai suatu keutuhan sistem yang tidak terpisahkan satu bagian dengan bagian yang lainnya. Penghargaan yang diberikan kepada salah satu bagian yang berhasil, harus dimengerti sebagai usaha bersama semua bagian dalam sistem organisasi tersebut
13.  Lembagakan diklat
Organisasi harus menyediakan program-program pendidikan dan pelatihan bagi karyawan. Dengan berinvestasi pada program-program ini, organisasi dapat memberikan keyakinan pada karyawan bahwa mereka serius dan peduli untuk mengembangkan karyawan. Sehingga, ini diharapkan dapat mengikat komitmen karyawan kepada organisasi.
14.  Ciptakan suatu struktur manajemen puncak yang mendorong tiap orang untuk bertanggung jawab terhadap ke 13 transformasi diatas
Dalam usaha bisnis, salah satu komponen kecil (yang hanya mungkin ditangani oleh satu orang) sangat penting untuk menopang jalannya roda perusahaan dalam meningkatkan kualitas/mutu produksi.


3.      Siklus Deming ( P D S A )
___Plan – Do –Study (Check) – Act – Analysis___ [siklus Deming]
KET :
Plan ; melakukan riset pasar/konsumen dan menggunakan hasilnya dalam perencanaan produk.
Do ;Membuat produk sesuai dng perencanaan.
Study (Check) ; memeriksa semua proses produksi dan hasilnya, apkh sdh sesuai dng rencana
Act ; tindakan pemasaran(promosi dan penjualan)



2)      Joseph J Juran
3)      The Juran’s Trilogy


1. Perencanaan kualitas
langkah2 nya
  a. Menentukan siapa pelanggannya

  b. Mengidentifikasi kebut. Pelanggan

  c. Mengembangkan produk dng keistimewaan yg dpt memenuhi kebpelanggan tsb.
  
   d. Mengembangkan sistim dan 
       proses yg memungkinkan orgn 
       menghslkan keistimewaan tsb
 
  e. Menyebarkan rencana kpd level
       operasional

2. Pengendalian kualitas
langkahnya;
 a. Menilai kinerja kualitas aktual
 b. Membandingkan kinerja dengan sasaran.
 c. Bertindak berds pada perbedaan  antara kinerja dengan sasaran.
3. Perbaikan Kualitas
perbaikan kualitas harus dilakukan     secara terus menerus. (Fandy T h:55)

4)      Phillip B Crosby
Dalil Pertama

difinisi kualitas = persyaratannya yaitu memenuhi persyaratan spesifikasi yang dibutuhkan.
Dalil ke dua
sistim kualitas adlh pencegahan bukan appraisal hasil akhir.
Baik à ke konsumen 
Tdk  à diperbaiki/ apkir

Mencegah yg “tdk baik” spy tidak terjadi mel.:
1. ketersediaan fasilitas
2. pelatihan
3. prosedur, pedoman kerja standar
4. Standar kinerja/prestasi
Dalil ke tiga
“Zero deffect” mrpkan standar kinerja yg harus digunakan sejak awal dan tiapkali.
Yg lalu = Standar yg mendekati (close enough)
misal : berkualitas jika efisiensi mesin mendekati 95% kemungkinan inefisiensi 5%
skg = tingkat kesalahan hrs 0 
à hal ini bisa tercapai jika organisasi melakukan pek-n scr benar sejak awal dan tiapkali (input- proses – output)

Dalil ke empat
Ukuran kualitas adalah “Price Of Non conformance” (beaya yg harus dikeluarkan akibat melakukan kesalahan)
à jadi kualitas mrpkan jumlah “PONC” dan “POC” (beaya yg harus dikeluarkan apbl pek-an dilakukan dng benar)





TQM Mengandung tiga unsur :

  1. Strategi Nilai Pelanggan
Strategi Nilai Pelanggan
       nilai pelanggan adlh keuntungan yg dpt diperoleh pelanggan mel. penggunaan     produk/jasa orgn dan pengorbanan yg hrs 
       dilakukan oleh pelanggan utk 
       memperolehnya.
Strategi Nilai Pelanggan ini mrpkan perencanaan bisnis utk memberikan nilai bagi pelanggan termasuk karakteristik produk, cara pengiriman, pelayanan dsb.

  1. Sistim organisasional
  2. Perbaikan berkelanjutan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar